Pelaku perusakan kantor PPP Depok dilengkapi pentungan
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini Polresta Depok masih menyelidiki kasus penyerangan dan pengrusakan kantor PAC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Depok, di Jalan Keadilan RT 002/01 Kelurahan Bakti Jaya, Sukmajaya.
Satu orang aktor utama berinisial FS sudah ditahan polisi, sementara 20 orang tak dikenal yang merusak kantor belum ditangkap.
Bendahara DPC PPP Depok Irwan AMD menjelaskan, kronologis kejadian penyerangan dan pengrusakan tersebut diawali saat kantor tengah dihuni oleh anggota bernama Aris.
Saat puluhan orang tak dikenal itu datang dan berteriak, Aris langsung keluar kantor dan meminta tolong.
Hingga akhirnya datanglah anggota lainnya bernama Didi, Mansyur dan Saiful yang langsung diserang oleh massa tersebut. Ketiganya menderita luka-luka dan hingga kini masih dalam kondisi rawat jalan.
"Didi luka pada bagian kepala yang bocor dipukul benda tumpul, Mansyur pipi memar, Syaiful dipukul dan terjatuh," ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (24/07/2013) malam.
Irwan menyebutkan ciri-ciri massa tak dikenal tersebut memakai pakaian serba hitam, sambil membawa pentungan. Irwan memastikan tak ada penjarahan, hanya perusakan rolling door, baliho dan bangunan kantor yang kerugiannya ditaksir Rp30 juta.
"Kantor ini sudah setahun berdiri, dokumen tak ada yang disimpan disini untungnya. Enggak ada penjarahan, hanya pengrusakan oleh 15-20 orang pakai baju hitam-hitam, atribut hitam dan bawa pentungan," paparnya.
Dengan kejadian tersebut, PPP mengerahkan pengamanan ketat di setiap kantor ranting dan PAC per kecamatan. Ia memastikan hal itu murni urusan keluarga dan tak bermuatan politis.
"Kasus ini tidak sampai ditegur oleh Ketua Umum kami Pak Suryadharma Ali, hanya saja mendapat perhatian penuh dari DPP PPP di tingkat pusat. Kejadian ini tak mempengaruhi pencalegan, kami mengajukan 9 caleg DPR RI dan 41 caleg di DPRD Depok untuk Pileg 2014," tegas Irwan.
Satu orang aktor utama berinisial FS sudah ditahan polisi, sementara 20 orang tak dikenal yang merusak kantor belum ditangkap.
Bendahara DPC PPP Depok Irwan AMD menjelaskan, kronologis kejadian penyerangan dan pengrusakan tersebut diawali saat kantor tengah dihuni oleh anggota bernama Aris.
Saat puluhan orang tak dikenal itu datang dan berteriak, Aris langsung keluar kantor dan meminta tolong.
Hingga akhirnya datanglah anggota lainnya bernama Didi, Mansyur dan Saiful yang langsung diserang oleh massa tersebut. Ketiganya menderita luka-luka dan hingga kini masih dalam kondisi rawat jalan.
"Didi luka pada bagian kepala yang bocor dipukul benda tumpul, Mansyur pipi memar, Syaiful dipukul dan terjatuh," ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (24/07/2013) malam.
Irwan menyebutkan ciri-ciri massa tak dikenal tersebut memakai pakaian serba hitam, sambil membawa pentungan. Irwan memastikan tak ada penjarahan, hanya perusakan rolling door, baliho dan bangunan kantor yang kerugiannya ditaksir Rp30 juta.
"Kantor ini sudah setahun berdiri, dokumen tak ada yang disimpan disini untungnya. Enggak ada penjarahan, hanya pengrusakan oleh 15-20 orang pakai baju hitam-hitam, atribut hitam dan bawa pentungan," paparnya.
Dengan kejadian tersebut, PPP mengerahkan pengamanan ketat di setiap kantor ranting dan PAC per kecamatan. Ia memastikan hal itu murni urusan keluarga dan tak bermuatan politis.
"Kasus ini tidak sampai ditegur oleh Ketua Umum kami Pak Suryadharma Ali, hanya saja mendapat perhatian penuh dari DPP PPP di tingkat pusat. Kejadian ini tak mempengaruhi pencalegan, kami mengajukan 9 caleg DPR RI dan 41 caleg di DPRD Depok untuk Pileg 2014," tegas Irwan.
(stb)