Gagal gusur Master, Terminal Depok di desain ulang
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akhirnya membatalkan rencana menggunakan 1.000 meter persegi lahan milik Sekolah Masjid Terminal (Master) yang ada di sekitar terminal Depok. Pemkot Depok pun meminta investor untuk mendesain ulang Terminal terpadu Depok.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku sudah berbicara kembali dengan investor PT Andika yang akan membangun terminal terpadu Depok dan menawarkan sejumlah opsi.
Sekolah Master tak ingin lahannya diambil untuk pembangunan. Kendati begitu, kelas-kelas yang berdiri di lahan terminal tetap dibongkar dan ditata kembali.
"Investor mau mendesain ulang Terminal Terpadu Depok setelah Sekolah Master menolak lahannya digunakan. Saya menghargai, Master tentukan sikap siap berdiri sejajar, siap menyesuaikan design yang sedang dikelola dalam penataan apakah estetika," ujar Nur Mahmudi di kantornya, Rabu (24/7/2013).
Nur Mahmudi memastikan bahwa tak akan ada penggusuran sementara pihak investor akan melakukan design gambar site plan ulang.
Sementara itu pengurus Sekolah Master Mustami mengatakan pihaknya tengah mencari dana dari para donatur agar bisa menata Master menjadi lebih baik, mandiri, dan sejajar dengan investor. Pihak Master mempersilahkan pembangunan tetap berlangsung asalkan Master tidak digusur dan tetap sejajar.
"Izinkan kami menata Depok dengan nilai - nilai kemandirian, izinkan dulu SMA terbuka, kita enggak mau Master sekolah dengan kelas kontainer terus. Dulu dari bilik, lalu kami sudah ubah jadi kontainer. Silahkan pengembang bikin bangunan, nanti kita akan sesuaikan, kita akan samakan. Kita sama Pemkot Depok enggak ada masalah, karena kami mitra," tegas Mustami.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku sudah berbicara kembali dengan investor PT Andika yang akan membangun terminal terpadu Depok dan menawarkan sejumlah opsi.
Sekolah Master tak ingin lahannya diambil untuk pembangunan. Kendati begitu, kelas-kelas yang berdiri di lahan terminal tetap dibongkar dan ditata kembali.
"Investor mau mendesain ulang Terminal Terpadu Depok setelah Sekolah Master menolak lahannya digunakan. Saya menghargai, Master tentukan sikap siap berdiri sejajar, siap menyesuaikan design yang sedang dikelola dalam penataan apakah estetika," ujar Nur Mahmudi di kantornya, Rabu (24/7/2013).
Nur Mahmudi memastikan bahwa tak akan ada penggusuran sementara pihak investor akan melakukan design gambar site plan ulang.
Sementara itu pengurus Sekolah Master Mustami mengatakan pihaknya tengah mencari dana dari para donatur agar bisa menata Master menjadi lebih baik, mandiri, dan sejajar dengan investor. Pihak Master mempersilahkan pembangunan tetap berlangsung asalkan Master tidak digusur dan tetap sejajar.
"Izinkan kami menata Depok dengan nilai - nilai kemandirian, izinkan dulu SMA terbuka, kita enggak mau Master sekolah dengan kelas kontainer terus. Dulu dari bilik, lalu kami sudah ubah jadi kontainer. Silahkan pengembang bikin bangunan, nanti kita akan sesuaikan, kita akan samakan. Kita sama Pemkot Depok enggak ada masalah, karena kami mitra," tegas Mustami.
(ysw)