Pembagian kios Pasar Cisalak disarankan diundi
A
A
A
Sindonews.com - Agar pembagian kios Pasar Cisalak adil, DPRD Depok menyarankan agar Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar (DKUP) Kota Depok melakukan sistem undi.
"Saya ingatkan agar Kepala DKUP jangan main-main dalam melakukan pendistribusian kios dan lapak sementara yang di bangun pemerintah," tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Edi Sitorus, Selasa (23/7/2013).
Ia menegaskan, jangan biarkan pedagang memilih posisi paling strategis. Semua pedagang harus berkumpul untuk menentukan mekanisme pembagiannya.
Edi mengusulkan pembagian lapak dan kios berdasarkan mekanisme kocok atau arisan. Sehingga setiap pedagang memiliki kesempatan yang sama. Dengan begitu, kata dia, tidak akan ada permainan dilakukan oleh oknum di DKUP.
"Saya orang pertama yang akan berteriak jika ditemukan ada permainan. Apalagi terjadi pelanggaran hukum," tukasnya.
Plt Unit Pelaksana Tekni (UPT) Pasar Cisalak, Ikhwan Suryadin menegaskan para pedagang sudah sepakat untuk melakukan pembagian kios dan lapak dengan metode arisan atau kocok.
Ikhwan menjamin dalam menempatkan pedagang di kios ataupun lapak tidak akan ada pungutan biaya sepeserpun.
"Total kios yang dibangun mencapai 160 kios, dan 270 lapak. Saat ini sudah terbangun struktur tiang dan atapnya. Pemborongnya pun siap menyelesaikan pekerjaanya sampai menjelang lebaran," katanya.
"Saya ingatkan agar Kepala DKUP jangan main-main dalam melakukan pendistribusian kios dan lapak sementara yang di bangun pemerintah," tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Edi Sitorus, Selasa (23/7/2013).
Ia menegaskan, jangan biarkan pedagang memilih posisi paling strategis. Semua pedagang harus berkumpul untuk menentukan mekanisme pembagiannya.
Edi mengusulkan pembagian lapak dan kios berdasarkan mekanisme kocok atau arisan. Sehingga setiap pedagang memiliki kesempatan yang sama. Dengan begitu, kata dia, tidak akan ada permainan dilakukan oleh oknum di DKUP.
"Saya orang pertama yang akan berteriak jika ditemukan ada permainan. Apalagi terjadi pelanggaran hukum," tukasnya.
Plt Unit Pelaksana Tekni (UPT) Pasar Cisalak, Ikhwan Suryadin menegaskan para pedagang sudah sepakat untuk melakukan pembagian kios dan lapak dengan metode arisan atau kocok.
Ikhwan menjamin dalam menempatkan pedagang di kios ataupun lapak tidak akan ada pungutan biaya sepeserpun.
"Total kios yang dibangun mencapai 160 kios, dan 270 lapak. Saat ini sudah terbangun struktur tiang dan atapnya. Pemborongnya pun siap menyelesaikan pekerjaanya sampai menjelang lebaran," katanya.
(ysw)