Karir Kasudin nyogok terancam tamat
A
A
A
Sindonews.com - Upaya menyogok yang dilakukan oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kebersihan Jakarta Pusat (Jakpus) benar-benar membuat wibawa Pemprov DKI dipertaruhkan. Karena ulahnya tersebut, kemungkinan karir Kasudin Kebersihan Jakpus terancam tidak akan diperpanjang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta berang dengan kejadian yang santer diberitakan soal adanya Kepala Suku Dinas kebersihan Jakarta Pusat, Toga Torop yang ingin menyogok wartawan.
"Aku sudah minta Pak Unu (kepala Dinas Kebersihan DKI) untuk cek. Berarti itu orang enggak bisa jadi Kasudin," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (22/7/2013).
Ahok sapaan akrabnya mengancam apabila benar Toga menegur petugas kebersihan atas perintah Unu, maka Ahok tidak akan memperpanjang jabatan Unu sebagai Kepala Dinas. Begitu juga dengan jabatan Toga sebagai Kasudin.
"Makanya kita musti tanya Pak Unu. Sanksinya mungkin saja enggak diperpanjang atau gimana," tegasnya
Ahok juga mengatakan setelah dilakukan pengecekan ternyata banyak PNS di Dinas Kebersihan yang akan diganti. Berdasarkan data yang dia miliki ada sekitar 200 PNS yang memasuki masa pensiun.
"Kalau memang kita cek rata-rata parah. Kita akan ganti orang. Kan 200 orang mau pensiun," katanya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta berang dengan kejadian yang santer diberitakan soal adanya Kepala Suku Dinas kebersihan Jakarta Pusat, Toga Torop yang ingin menyogok wartawan.
"Aku sudah minta Pak Unu (kepala Dinas Kebersihan DKI) untuk cek. Berarti itu orang enggak bisa jadi Kasudin," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (22/7/2013).
Ahok sapaan akrabnya mengancam apabila benar Toga menegur petugas kebersihan atas perintah Unu, maka Ahok tidak akan memperpanjang jabatan Unu sebagai Kepala Dinas. Begitu juga dengan jabatan Toga sebagai Kasudin.
"Makanya kita musti tanya Pak Unu. Sanksinya mungkin saja enggak diperpanjang atau gimana," tegasnya
Ahok juga mengatakan setelah dilakukan pengecekan ternyata banyak PNS di Dinas Kebersihan yang akan diganti. Berdasarkan data yang dia miliki ada sekitar 200 PNS yang memasuki masa pensiun.
"Kalau memang kita cek rata-rata parah. Kita akan ganti orang. Kan 200 orang mau pensiun," katanya.
(ysw)