Kelola dengan baik, juru parkir dibayar Rp4 juta
A
A
A
Sindonews.com - Pengelolaan parkir yang masih amburadul di Jakarta menjadi masalah sendiri bagi pengaturan kendaraan dan pengelolanya yang dicap preman.
Maka itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, parkir di Jakarta perlu dikelolah dengan mekanisme khusus, karena ada pemasukan buat daerah.
"Jadi nanti kita mau tender investasi. Dia pasang seluruh sistem. Jadi nanti parkir pasang cctv semua, sistem parkir itu ada mesin parkirnya, nah kita minta revenue sharingnya, minimal 30 persen. Nah 70 persen dia bisa pakai operasional untuk bayar juru-juru parkir," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Mantan Wali Kota Belitung Timur ini juga menjelaskan, dari hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan investor tersebut, pihak pengelolah bisa memberikan gaji yang layak bagi juru parkir.
"Nah juru parkir dari yang dapat sharing 30 persen ini kita bisa gaji yang layak. Ya kalau menurut saya Rp3 atau Rp4 juta. Sopir saja sudah Rp7 juta lebih. Kan kita boleh bikin rumus dokter 1,8 berapa kali. Dia ada bonus ada intensifnya," cetusnya.
Maka itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, parkir di Jakarta perlu dikelolah dengan mekanisme khusus, karena ada pemasukan buat daerah.
"Jadi nanti kita mau tender investasi. Dia pasang seluruh sistem. Jadi nanti parkir pasang cctv semua, sistem parkir itu ada mesin parkirnya, nah kita minta revenue sharingnya, minimal 30 persen. Nah 70 persen dia bisa pakai operasional untuk bayar juru-juru parkir," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Mantan Wali Kota Belitung Timur ini juga menjelaskan, dari hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan investor tersebut, pihak pengelolah bisa memberikan gaji yang layak bagi juru parkir.
"Nah juru parkir dari yang dapat sharing 30 persen ini kita bisa gaji yang layak. Ya kalau menurut saya Rp3 atau Rp4 juta. Sopir saja sudah Rp7 juta lebih. Kan kita boleh bikin rumus dokter 1,8 berapa kali. Dia ada bonus ada intensifnya," cetusnya.
(mhd)