BPLH: Air kali Bekasi tercemar parah
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi, menilai kondisi aliran Kali Bekasi semakin parah sejak beberapa tahun terakhir. Mereka juga memastikan air Kali Bekasi tercemar limbah dengan mengandung chemical oxygen demand (COD) yang melebihi ambang batas.
Kondisi itu terlihat jelas mulai dari hulu Kali Bekasi di Cipendawa, Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan sampel air di lokasi berbeda aliran Kali Bekasi, Kondisi Kali Bekasi sudah tercemar parah," ujar Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat, Selasa (25/6/2013).
Menurut Dadang, pemeriksaan yang dilakukan BPLH itu dilakukan di tujuh lokasi aliran Kali Bekasi yang tersebar di Bekasi. BPLH banyak menemukan kadar chemical oxygen demand (COD) atau oksigen terlarut dalam air yang melebihi baku mutu.
"Kalau Kali Bekasi dikomsumsi sangat berbahaya," katanya.
Selain Kali Bekasi, kata Dadang, ada tiga sungai yang tercemar, diantaranya, Kali Rawa Tembaga, Kali Cakung, dan Kali Blencong. Bahkan, jumlah bakteri di sungai tersebut mencapai tiga kali lipat dari ambang batas, salah satu air Kali Bekasi yang mengaliri kawasan Kelurahan Ciketing, Kecamatan Bantargebang.
Bahkan, lanjut dia, penurunan kondisi Kali Bekasi itu terlihat jelas dengan banyaknya sampah yang bertebaran di permukaan kali sejak hulu hingga hilir yang didominasi plastik, sampah rumah tangga dan tanaman.
"Ratusan kubik sampah beraneka jenis menumpuk di pintu air setiap harinya," ungkapnya.
Selain sampah, hal lain yang memperparah kondisi Kali Bekasi adalah pendangkalan yang diakibatkan tingginya sedimentasi. Belum lagi terjadinya erosi di sejumlah titik akibat beratnya beban bantaran Kali Bekasi yang semestinya tidak dimanfaatkan sebagai area bangunan.
Kondisi itu terlihat jelas mulai dari hulu Kali Bekasi di Cipendawa, Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan sampel air di lokasi berbeda aliran Kali Bekasi, Kondisi Kali Bekasi sudah tercemar parah," ujar Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat, Selasa (25/6/2013).
Menurut Dadang, pemeriksaan yang dilakukan BPLH itu dilakukan di tujuh lokasi aliran Kali Bekasi yang tersebar di Bekasi. BPLH banyak menemukan kadar chemical oxygen demand (COD) atau oksigen terlarut dalam air yang melebihi baku mutu.
"Kalau Kali Bekasi dikomsumsi sangat berbahaya," katanya.
Selain Kali Bekasi, kata Dadang, ada tiga sungai yang tercemar, diantaranya, Kali Rawa Tembaga, Kali Cakung, dan Kali Blencong. Bahkan, jumlah bakteri di sungai tersebut mencapai tiga kali lipat dari ambang batas, salah satu air Kali Bekasi yang mengaliri kawasan Kelurahan Ciketing, Kecamatan Bantargebang.
Bahkan, lanjut dia, penurunan kondisi Kali Bekasi itu terlihat jelas dengan banyaknya sampah yang bertebaran di permukaan kali sejak hulu hingga hilir yang didominasi plastik, sampah rumah tangga dan tanaman.
"Ratusan kubik sampah beraneka jenis menumpuk di pintu air setiap harinya," ungkapnya.
Selain sampah, hal lain yang memperparah kondisi Kali Bekasi adalah pendangkalan yang diakibatkan tingginya sedimentasi. Belum lagi terjadinya erosi di sejumlah titik akibat beratnya beban bantaran Kali Bekasi yang semestinya tidak dimanfaatkan sebagai area bangunan.
(ysw)