Wah, Depok urutan ketiga Ranmor
A
A
A
Sindonews.com - Kurun waktu lima bulan terakhir di wilayah Depok terjadi 322 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Tingginya kasus curanmor ini menunjukan kalau Depok masuk urutan ketiga kota terawan setelah Jakarta dan Tangerang.
Data Polresta Depok menyebutkan, pada Januari terjadi 45 kasus pencurian kendaraan roda dua dan 15 kasus roda empat. Februari, motor 65 kasus dan mobil 13 kasus. Maret, motor 57 kasus dan mobil 11 kasus.
April curanmor motor 57 kasus, mobil 14 kasus. Sedangkan pada Mei curanmor roda dua 36 kasus dan mobil sembilan kasus. Sehingga secara keseluruhan total kasus mencapai 322 dengan rincian 260 kasus roda dua dan 62 kasus roda empat.
"Kami akui beberapa bulan lalu angka kasus curanmor di Depok bahkan ada yang mencapai 70 kasus," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Achmad Kartiko di kantornya, Selasa (25/6/2013).
Selain meningkat dari segi kuantitas, aksi ranmor di Depok juga terhitung garang. Dengan tidak memperdulikan korban ataupun saksi yang melihat kejadian.
"Terkait rentetan kasus ini, kami sudah mulai temukan titik terang, ya kami akan terus berupaya semaksimal mungkin. Salah satunya dengan meningkatkan patroli," akunya.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa mengatakan, pelaku kriminal akan mempelajari juga pola patroli yang dilakukan kepolisian. Misalnya, patroli lebih sering dilakukan siang hari maka pelaku kriminal akan beraksi malam hari. Begitupun sebaliknya sehingga diimbau agar sistem patroli yang dilakukan tidaklah monoton.
"Jangan melulu siang hari atau malam hari. Lakukan dengan pola random (acak) sehingga tidak terbaca oleh pelaku kriminal," kata Mustofa.
Dia menambahkan, peran serta kepolisian juga harus lebih di-upgrade. Artinya, harus ada peningkatan dari segi kualitas dan kuantitasnya.
"Dengan deman kejahatan akan bisa diminimalisir," tutupnya.
Data Polresta Depok menyebutkan, pada Januari terjadi 45 kasus pencurian kendaraan roda dua dan 15 kasus roda empat. Februari, motor 65 kasus dan mobil 13 kasus. Maret, motor 57 kasus dan mobil 11 kasus.
April curanmor motor 57 kasus, mobil 14 kasus. Sedangkan pada Mei curanmor roda dua 36 kasus dan mobil sembilan kasus. Sehingga secara keseluruhan total kasus mencapai 322 dengan rincian 260 kasus roda dua dan 62 kasus roda empat.
"Kami akui beberapa bulan lalu angka kasus curanmor di Depok bahkan ada yang mencapai 70 kasus," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Achmad Kartiko di kantornya, Selasa (25/6/2013).
Selain meningkat dari segi kuantitas, aksi ranmor di Depok juga terhitung garang. Dengan tidak memperdulikan korban ataupun saksi yang melihat kejadian.
"Terkait rentetan kasus ini, kami sudah mulai temukan titik terang, ya kami akan terus berupaya semaksimal mungkin. Salah satunya dengan meningkatkan patroli," akunya.
Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa mengatakan, pelaku kriminal akan mempelajari juga pola patroli yang dilakukan kepolisian. Misalnya, patroli lebih sering dilakukan siang hari maka pelaku kriminal akan beraksi malam hari. Begitupun sebaliknya sehingga diimbau agar sistem patroli yang dilakukan tidaklah monoton.
"Jangan melulu siang hari atau malam hari. Lakukan dengan pola random (acak) sehingga tidak terbaca oleh pelaku kriminal," kata Mustofa.
Dia menambahkan, peran serta kepolisian juga harus lebih di-upgrade. Artinya, harus ada peningkatan dari segi kualitas dan kuantitasnya.
"Dengan deman kejahatan akan bisa diminimalisir," tutupnya.
(ysw)