Tolak kenaikan BBM, mahasiswa tutup Jalan Diponegoro Jakpus
A
A
A
Sindonews.com - Aksi demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), kembali dilakukan oleh sejumlah mahasiswa. Kali ini aksi dilakukan oleh mahasiwa Universitas Bung Karno (UBK).
Aksi demontrasi tersebut dilakukan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat dan menutup seluruh jalur jalan. Akibatnya, kemacetan parah tak terhindarkan di Jalan Diponegoro menuju RSCM dan Salemba.
Berdasarkan pantauan di lokasi aksi, mahasiswa membakar ban di tengah jalan. hal itu mengakibatkan, kemacetan panjang di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Andi koordinator aksi mengatakan, aksi yang dilakukan bersama mahasiswa UBK kali ini adalah kelanjutan dari aksi penolakan kenaikan BBM yang direncanakan pemerintah.
"Kita mengutuk keras rencana pemerintah SBY dan Boediono, untuk menaikkan harga BBM. Tidak bisa ditolerir lagi, kenaikan itu harus dibatalkan demi kemakmuran Indonesia," katanya, Selasa (18/6/2013).
Dikatakan Andi, jika rencana kenaikan tersebut tidak dibatalkan oleh pemerintah ia mengancam akan terus melakukan aksi.
"Kita tetap akan turun ke jalan, kalau rencana kenaikan itu tetap dilakukan kita akan melakukan aksi lebih besar lagi," ujarnya.
Yudi (32), pengendara yang melintas di Jalan Diponegoro mengeluhkan aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut, karena dilakukan pada waktu suasana sedang macet dan sangat mengganggu arus lau lintas. "Macetnya parah, kalau mau demo ya di Istana atau DPR sana, jangan di tengah jalan seperti ini," keluhnya.
Sementara itu, pihak kepolisian yang berjumlah belasan orang dan berjaga agak jauh dari lokasi, tidak bersedia dimintai keterangan terkait aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut.
Aksi demontrasi tersebut dilakukan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat dan menutup seluruh jalur jalan. Akibatnya, kemacetan parah tak terhindarkan di Jalan Diponegoro menuju RSCM dan Salemba.
Berdasarkan pantauan di lokasi aksi, mahasiswa membakar ban di tengah jalan. hal itu mengakibatkan, kemacetan panjang di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Andi koordinator aksi mengatakan, aksi yang dilakukan bersama mahasiswa UBK kali ini adalah kelanjutan dari aksi penolakan kenaikan BBM yang direncanakan pemerintah.
"Kita mengutuk keras rencana pemerintah SBY dan Boediono, untuk menaikkan harga BBM. Tidak bisa ditolerir lagi, kenaikan itu harus dibatalkan demi kemakmuran Indonesia," katanya, Selasa (18/6/2013).
Dikatakan Andi, jika rencana kenaikan tersebut tidak dibatalkan oleh pemerintah ia mengancam akan terus melakukan aksi.
"Kita tetap akan turun ke jalan, kalau rencana kenaikan itu tetap dilakukan kita akan melakukan aksi lebih besar lagi," ujarnya.
Yudi (32), pengendara yang melintas di Jalan Diponegoro mengeluhkan aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut, karena dilakukan pada waktu suasana sedang macet dan sangat mengganggu arus lau lintas. "Macetnya parah, kalau mau demo ya di Istana atau DPR sana, jangan di tengah jalan seperti ini," keluhnya.
Sementara itu, pihak kepolisian yang berjumlah belasan orang dan berjaga agak jauh dari lokasi, tidak bersedia dimintai keterangan terkait aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut.
(stb)