Diperas preman, pedagang atribut Timnas di GBK mengeluh
A
A
A
Sindonews.com - Pedagang kostum Timnas Indonesia di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), mengeluh karena banyak dimintai uang keamanan dan kebersihan oleh sejumlah preman.
Jayadi (45), salah satu pedagang kostum dan pernak-pernik Timnas Indonesia mengaku sudah empat kali dimintai uang keamanan dan kebersihan sejak datang ke Gelora Bung Karno sekitar pukul 14.00 WIB.
Satu kali pungutan, oknum preman itu meminta uang sebesar Rp10 ribu. "Dimintai si cuma Rp10 ribu, tapi sudah empat kali berturut-turut. Orang yang minta duit ke saya beda-beda, kalau begini gimana saya mau dapat untung," keluhnya saat ditemui Sindonews.com, Jumat (7/6/2013).
Ia mengaku, pedagang yang ingin membuka lapak di area Gelora Bung Karno ini memang tidak dikenakan sewa, hanya saja tidak henti-hentinya dimintai pungutan uang keamanan dan kebersihan yang tidak resmi.
"Menyewa sih enggak, cuma saya dimintai uang terus, yang mintain kaya preman-preman gitu," terangnya.
Sementara itu, Zulkifli (28), pedagang lainnya mengatakan, pungutan liar yang dialami pedagang atribut Timnas masih marak terjadi di momen-momen pertandingan akbar. Oknum preman tersebut seolah tidak mengenal belas kasihan terhadap pedagang kecil dan musiman sepertinya.
"Mereka enak-enak saja minta duit ke kita, padahal kita dagang juga belum tentu dapat untung, yang ada malah buntung kalau begini," paparnya.
Maraknya oknum preman yang memeras para pedagang di area Gelora Bung Karno, kata Jayadi, diharapkan bisa segara tindak aparat. Sebab keberadaan mereka telah membuat resah para pedagang kecil yang mengandalkan untung dari momen atau acara sepakbola seperti ini.
"Harapan saya, para preman yang bikin resah di kawasan ini bisa diangkut-angkutin aparat," tutupnya.
Jayadi (45), salah satu pedagang kostum dan pernak-pernik Timnas Indonesia mengaku sudah empat kali dimintai uang keamanan dan kebersihan sejak datang ke Gelora Bung Karno sekitar pukul 14.00 WIB.
Satu kali pungutan, oknum preman itu meminta uang sebesar Rp10 ribu. "Dimintai si cuma Rp10 ribu, tapi sudah empat kali berturut-turut. Orang yang minta duit ke saya beda-beda, kalau begini gimana saya mau dapat untung," keluhnya saat ditemui Sindonews.com, Jumat (7/6/2013).
Ia mengaku, pedagang yang ingin membuka lapak di area Gelora Bung Karno ini memang tidak dikenakan sewa, hanya saja tidak henti-hentinya dimintai pungutan uang keamanan dan kebersihan yang tidak resmi.
"Menyewa sih enggak, cuma saya dimintai uang terus, yang mintain kaya preman-preman gitu," terangnya.
Sementara itu, Zulkifli (28), pedagang lainnya mengatakan, pungutan liar yang dialami pedagang atribut Timnas masih marak terjadi di momen-momen pertandingan akbar. Oknum preman tersebut seolah tidak mengenal belas kasihan terhadap pedagang kecil dan musiman sepertinya.
"Mereka enak-enak saja minta duit ke kita, padahal kita dagang juga belum tentu dapat untung, yang ada malah buntung kalau begini," paparnya.
Maraknya oknum preman yang memeras para pedagang di area Gelora Bung Karno, kata Jayadi, diharapkan bisa segara tindak aparat. Sebab keberadaan mereka telah membuat resah para pedagang kecil yang mengandalkan untung dari momen atau acara sepakbola seperti ini.
"Harapan saya, para preman yang bikin resah di kawasan ini bisa diangkut-angkutin aparat," tutupnya.
(lal)