Ini kronologi pembunuhan pria asal Jogya

Selasa, 04 Juni 2013 - 18:39 WIB
Ini kronologi pembunuhan pria asal Jogya
Ini kronologi pembunuhan pria asal Jogya
A A A
Sindonews.com - Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Helmi Santika, membeberkan kronologi pembunuhan Dahwan (43), pria asal Jogyakarta yang tewas dibunuh empat orang rekannya di Warung Gudeg Bu Juminten di Jalan Ciputat Baru, RT01/05, No.19, Sawah Ciputat, Tanggerang Selatan, Minggu (26/05/2013) lalu.

Helmi menjelaskan, pembunuhan korban yang sehari-harinya bekerja sebagai juru masak warung makan tersebut, sebelumnya diskenariokan keempat pelaku, DW (21), US (18), UM (23) dan AS (21) meninggal dunia, karena bunuh diri di tempat kejadian perkara dengan menggunakan pisau dapur.

"Saudara Dahwam dan empat tersangka sama-sama bekerja di rumah makan gudeg Jogjakarta tersebut. Korban diketahui karyawan lama yang telah bekerja selama 17 tahun. Sementara rekan-rekannya, masih baru," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (04/06/2013).

Ia melanjutkan, dalam interaksi selama bekerja dan tinggal di rumah makan itu, korban dan keempat pelaku memilik konflik prbadi maupun urusan pekerjaan. Sehingga muncullah rasa ketidaksukaan dan niat buruk terhadap korban.

Ide menghabisi nyawa korban sendiri berasal dari tersangka DW, perempuan asal Wonosobo yang diketahui mempunyai kedekatan khusus dengan tersangka AS.

"Tersangka DW dan AS berpacaran. Sedangkan UM dab US sama-sama naksir sama DW," paparnya.

Di warung makan tersebut, lanjut Helmi, tersangka DW mengajak tersangka US (18), UM (23) dan AS (21) membunuh korban. Awalnya, keempat tersangka memanggil korban ke dapur, dan setelah itu tersangka DW mengeluarkan pisau lalu menusuk perut pria asal Jogjakarta tersebut.

Korban yang kelagapan menahan rasa sakit, kemudian dibekap dan dipegangi tersangka US (18), UM (23) dan AS (21).

"DW berperan menusuk korban, tersangka sisanya hanya membekap," singaktnya.

Menurut Helmi, setelah ditusuk satu kali di dapur, korban kemudian dibawa para pelaku ke kamar mandi dan kembali ditikam tersangka DW sebanyak empat kali di bagian dada dan perut.

Belum puas melampiaskan aksinya, karena melihat korban masih bernapas tersangka DW kemudian menusuk leher rekan kerjanya itu sebanyak dua kali hingga tewas.

"Waktu itu korban belum tewas. Kemudian DW datang lagi dan menusuk leher korban dua kali. Setelah korban meninggal, para tersangka sepakat teriak jika ada yang bunuh diri," terangnya.

Ia melanjutkan, usai menghabisi nyawa korban, para tersangka kemudian membersihkan bercak darah di lantai menggunakan ember berisi air. Ember berisi air itu juga digunakan membersihkan noda bercak di pakaian mereka dan korban.

Keempat tersangka selanjutnya meninggalkan jasad korban di kamar mandi, dengan kondisi pintu terkunci dari dalam.

"Tersangka kemungkinan mengunci kamar mandi dari luar, setelah itu kuncinya di lemparkan ke dalam agar terkesan korban lah yang mengunci pintu kamar mandi dari dalam," paparnya.

Helmi menambahkan, berdasarkan hasil visum di tubuh korban, petugas menemukan bekas bekapan di bagian mulut serta bekas pegangan di pergelangan kaki. Hingga kini tersangka US (18), UM (23) dan AS (21) telah diamankan di Mapolda Metro Jaya, bersama barang bukti pisau dapur.

Sementara tersangka DW yang merupakan otak sekaligus eksekutor pembunuhan, masih diperiksa kejiwaannya di RS Polri Keramat Jati, Jakarta timur.

"DW masih diperiksakan kejiawaannya di RS Polri, karena perilakunya yang stress. Motif dari pembunuhan ini sedang kita dalami sampai sekarang," tutupnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7618 seconds (0.1#10.140)