Penghuni Rusunawa Depok alami krisis air
A
A
A
Sindonews.com - Peresmian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kampung Banjaran Pucung, Tapos, Depok yang bakal digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Depok ke 14 terancam dibatalkan. Sebab, instalasi air rusunawa tersebut rusak total sejak seminggu yang lalu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Ade Rizal mengatakan, pengoperasian rusunawa tersebut rencananya akan dilakukan mulai tanggal 27 April 2013. Namun sejak seminggu lalu, pompa air penyedir rusak total.
Sehingga, kata dia, saat ini di rusunawa tidak ada air sama sekali. Ade mengaku, sudah mengirim surat kepada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Kota Depok, mengenai kerusakan pompa penyedot air tersebut. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
"Kami belum tahu apakah akan jadi diresmikan atau tidak. Kami masih menunggu konfirmasi dari Kadistarkim," ujar Ade, Rabu (24/04/2013).
Menurut Ade Kepala Distarkim Kota Depok Nunu Heryana, sebenarnya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Dinas Kebakaran, untuk mengatasi masalah tersebut.
Sementara itu, untuk warga yang mendaftar saat ini masih berjumlah 16 Kepala Keluarga. Mereka menempati lantai satu sebanyak 10 kepala keluarga, dan lantai dua sebanyak enam kepala keluarga. Padahal kuota rusunawa pertama yang akan dibuka diperuntukkan bagi 48 kepala keluarga.
"Ada yang pernah maju, lalu mundur lagi. Tapi tidak ada batasan jumlah kepala keluarga minimal," jelasnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Ade Rizal mengatakan, pengoperasian rusunawa tersebut rencananya akan dilakukan mulai tanggal 27 April 2013. Namun sejak seminggu lalu, pompa air penyedir rusak total.
Sehingga, kata dia, saat ini di rusunawa tidak ada air sama sekali. Ade mengaku, sudah mengirim surat kepada Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Kota Depok, mengenai kerusakan pompa penyedot air tersebut. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
"Kami belum tahu apakah akan jadi diresmikan atau tidak. Kami masih menunggu konfirmasi dari Kadistarkim," ujar Ade, Rabu (24/04/2013).
Menurut Ade Kepala Distarkim Kota Depok Nunu Heryana, sebenarnya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Dinas Kebakaran, untuk mengatasi masalah tersebut.
Sementara itu, untuk warga yang mendaftar saat ini masih berjumlah 16 Kepala Keluarga. Mereka menempati lantai satu sebanyak 10 kepala keluarga, dan lantai dua sebanyak enam kepala keluarga. Padahal kuota rusunawa pertama yang akan dibuka diperuntukkan bagi 48 kepala keluarga.
"Ada yang pernah maju, lalu mundur lagi. Tapi tidak ada batasan jumlah kepala keluarga minimal," jelasnya.
(stb)