Ini tanggapan Wakapolri atas penyerangan DPP PDIP
A
A
A
Sindonews.com - Penyerangan yang dilakukan sekitar 12 oknum Anggota Zikon 13 Angkatan Darat, ke pos Satgas DPP PDI Perjuangan, dianggap sebagai tindakan yang dilakukan oknum di sebuah institusi.
"Sebetulnya kembali, selalu ada oknum, apakah institusional atau perorangan. Selalu ada oknum, seperti Polisi di Bali, yang minum bir sama turis," ungkap Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna di Gedung PTIK, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Nanan berharap, media jangan kerap membawa nama institusi saat ada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh oknum.
"Kita butuh institusi berjalan dengan bagus. Semua bisa salah, sadar salah, dihukum sesuai dengan kesalahannya, selesai dan media jangan ngomporin," tegasnya.
Menurut Nanan, unsur tindak kriminal yang terjadi di DPP PDI Perjuangan, sebaiknya diserahkan pada yang berwenang dalam hal ini POM TNI.
Sebenarnya, sejak dulu sudah ada oknum yang melakukan tindakan kriminal dan semua itu diserahkan kepada institusinya masing-masing.
"Sekarang kan Kepolisian dan TNI itu inter departemen. Tapi jangan kolusif," pungkasnya.
"Sebetulnya kembali, selalu ada oknum, apakah institusional atau perorangan. Selalu ada oknum, seperti Polisi di Bali, yang minum bir sama turis," ungkap Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna di Gedung PTIK, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Nanan berharap, media jangan kerap membawa nama institusi saat ada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh oknum.
"Kita butuh institusi berjalan dengan bagus. Semua bisa salah, sadar salah, dihukum sesuai dengan kesalahannya, selesai dan media jangan ngomporin," tegasnya.
Menurut Nanan, unsur tindak kriminal yang terjadi di DPP PDI Perjuangan, sebaiknya diserahkan pada yang berwenang dalam hal ini POM TNI.
Sebenarnya, sejak dulu sudah ada oknum yang melakukan tindakan kriminal dan semua itu diserahkan kepada institusinya masing-masing.
"Sekarang kan Kepolisian dan TNI itu inter departemen. Tapi jangan kolusif," pungkasnya.
(stb)