Setop arogansi TNI!
A
A
A
Sindonews.com - Tindakan arogansi TNI yang belakangan kerap dipertontonkan ke masyarakat dikecam banyak masyarakat. Pasalnya, jiwa pengayom yang ditanamkan aparat keamanan kini mulai sirna dengan alibi jiwa korsa yang ternyata membawa dendam gerombolan.
Seperti halnya seperti yang terjadi semalam di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menurut Anggota Komisi C Fraksi PDIP DPRD DKI Rio Sambodo, pihaknya sangat mengecam tindakan arogansi yang dilakukan oknum TNI di kantor DPP PDIP. Menurutnya, kejadian tersebut harusnya menjadi bahan instropeksi bagi instansi aparat kemananan agar tindakan tersebut tidak terulang lagi dikemudian hari.
"Pada intinya, saya pribadi mengecam tindakan arogansi tentara di DPP PDIP. Kejadian itu juga terjadi ditempat lain. Dari itu, saya berharap instansi aparat bisa menginstropeksi diri agar kejadian itu tidak terulang lagi," kata Rio saat dihubungi, Jakarta, Minggu (21/4/2013)
Selain itu, untuk kasus tersebut, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDIP untuk mengambil keputusan. Dirinya mengatakan, sebagai anggota kader partai selalu mengikuti mekanisme penyelesaian masalah di internal partainya.
"Tapi, untuk tuntutan dan penyelesaian yang akan ditempuh, saya menyerahkan pada DPP. Saya kader partai akan selalu mematuhi keputusan partai saya," ujarnya.
Seperti diberitakan, Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, didatangi sekira 15 TNI Batalion Zikon 13 pada Sabtu, 20 April 2013, sekira pukul 19.30 WIB, malam. Dalam insiden itu, tiga anggota keamanan DPP PDIP mengalami luka-luka.
Seperti halnya seperti yang terjadi semalam di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menurut Anggota Komisi C Fraksi PDIP DPRD DKI Rio Sambodo, pihaknya sangat mengecam tindakan arogansi yang dilakukan oknum TNI di kantor DPP PDIP. Menurutnya, kejadian tersebut harusnya menjadi bahan instropeksi bagi instansi aparat kemananan agar tindakan tersebut tidak terulang lagi dikemudian hari.
"Pada intinya, saya pribadi mengecam tindakan arogansi tentara di DPP PDIP. Kejadian itu juga terjadi ditempat lain. Dari itu, saya berharap instansi aparat bisa menginstropeksi diri agar kejadian itu tidak terulang lagi," kata Rio saat dihubungi, Jakarta, Minggu (21/4/2013)
Selain itu, untuk kasus tersebut, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDIP untuk mengambil keputusan. Dirinya mengatakan, sebagai anggota kader partai selalu mengikuti mekanisme penyelesaian masalah di internal partainya.
"Tapi, untuk tuntutan dan penyelesaian yang akan ditempuh, saya menyerahkan pada DPP. Saya kader partai akan selalu mematuhi keputusan partai saya," ujarnya.
Seperti diberitakan, Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, didatangi sekira 15 TNI Batalion Zikon 13 pada Sabtu, 20 April 2013, sekira pukul 19.30 WIB, malam. Dalam insiden itu, tiga anggota keamanan DPP PDIP mengalami luka-luka.
(rsa)