Foto Wapres tak luput dari amuk penumpang KRL Ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Stasiun Depok Baru Acep Agus mengatakan, penumpang Kereta Listrik (KRL) Ekonomi yang melakukan aksi penyerangan, tidak hanya merusak fasilitas stasiun. Namun, foto Wakil Presiden Budiono pun tak luput menjadi sasaran amuk massa.
Menurutnya, akibatnya, foto itu jatuh dan kaca bingkainya pecah. Tidak hanya itu, sejumlah kaca pun pecah terkena batu yang dilempar oleh penumpang dari dalam KRL Ekonomi.
"Kami tidak tahu, tiba-tiba diserang," katanya, Selasa (9/4/2013).
Sementara itu, pasca terjadinya aksi brutal penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Depok Baru, kini kondisi sudah aman kembali. Terlihat beberapa petugas sedang membersihkan sisa pecahan kaca dan pot bunga.
"Antisipasinya paling kami evaluasi," ungkapnya.
Akibat kebrutalan penumpang, sejumlah fasilitas di stasiun pun rusak. Misalnya saja, tujuh jendela kaca lantai dua dan pot bunga di peron pecah. Saat kejadia, Acep sedang berada di ruangannya di lantai dua. Bahkan lemparan batu hampir mengenai dirinya.
"Saya juga bingung ketika mendapat lemparan batu. Lemaparan batu dari bawah tembus ke ruangan kepala stasiun," ujarnya.
Kejadian bermula saat KRL ekonomi jurusan Bogor berhenti tiba-tiba para penumpangnya turun. Kereta ekonomi itu berhenti sampai hampir 10 menit. Saat kereta berhenti tiba-tiba para penumpangnya turun.
Para keamanan stasiun yang berjumalah sekitar 10 orang hanya bisa mengamankan diri, termasuk Sunarya yang bertugas sebagai pengecek tiket masuk stasiun.
"Saya lari sampai di belakang terminal, kita semua langsung mengamankan diri," ujar petugas pemeriksa tiket, Sunarya.
Menurutnya, akibatnya, foto itu jatuh dan kaca bingkainya pecah. Tidak hanya itu, sejumlah kaca pun pecah terkena batu yang dilempar oleh penumpang dari dalam KRL Ekonomi.
"Kami tidak tahu, tiba-tiba diserang," katanya, Selasa (9/4/2013).
Sementara itu, pasca terjadinya aksi brutal penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Depok Baru, kini kondisi sudah aman kembali. Terlihat beberapa petugas sedang membersihkan sisa pecahan kaca dan pot bunga.
"Antisipasinya paling kami evaluasi," ungkapnya.
Akibat kebrutalan penumpang, sejumlah fasilitas di stasiun pun rusak. Misalnya saja, tujuh jendela kaca lantai dua dan pot bunga di peron pecah. Saat kejadia, Acep sedang berada di ruangannya di lantai dua. Bahkan lemparan batu hampir mengenai dirinya.
"Saya juga bingung ketika mendapat lemparan batu. Lemaparan batu dari bawah tembus ke ruangan kepala stasiun," ujarnya.
Kejadian bermula saat KRL ekonomi jurusan Bogor berhenti tiba-tiba para penumpangnya turun. Kereta ekonomi itu berhenti sampai hampir 10 menit. Saat kereta berhenti tiba-tiba para penumpangnya turun.
Para keamanan stasiun yang berjumalah sekitar 10 orang hanya bisa mengamankan diri, termasuk Sunarya yang bertugas sebagai pengecek tiket masuk stasiun.
"Saya lari sampai di belakang terminal, kita semua langsung mengamankan diri," ujar petugas pemeriksa tiket, Sunarya.
(stb)