50 persen hidran di gedung pemerintahan Depok tak berfungsi
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok mengakui, terdapat sejumlah perangkat pemadam kebakaran di beberapa gedung pemerintahan di Depok tak berfungsi optimal. Hal itu diketahui dari inspeksi yang dilakukan Dinas Damkar ke tiap dinas.
Namun Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Yayan Aryanto memastikan, pihaknya sudah mengevaluasi dan mengoptimalkan perangkat kebakaran tersebut. Hal itu untuk mencegah terjadinya kebakaran di gedung vital seperti gedung pemerintahan.
"Memang ada yang tidak berfungsi, tapi kita sudah perbaiki dan evaluasi, idealnya harus punya appar, hidran dan springkler itu harus berfungsi seluruhnya, baik di Balai Kota, DPRD, atau dinas-dinas," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Jumat (05/04/2013).
Yayan menambahkan, sebesar 50 persen jumlah hidran yang tersedia di Depok tidak berfungsi. Dari keseluruhan hidran yang tidak bekerja itu, jumlahnya sebanyak 76 unit.
''Dari sebanyak 152 hidran yang ada, separuhnya tidak berfungsi,'' katanya.
Ia menjelaskan, keberadaan hidran di setiap kota sangat penting. Sebab, hidran merupakan salah satu sumber air yang diperlukan petugas damkar, untuk sesegera mungkin memadamkan api. Selain dari sejumlah kapasitas air yang dibawa unit damkar, dan sumber air dari sungai.
Yayan menerangkan, pentingnya 100 persen jumlah hidran juga bertujuan untuk lebih mempercepat waktu tanggap petugas damkar tiba di lokasi kebakaran.
''Tahun lalu 2012 respond time kami dari targetnya yang 20 menit, 17,36 menit, tahun sebelumnya lagi 2011, waktu tanggap petugas Damkar Depok sampai di lokasi ialah 18 menit," tuturnya.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Depok, untuk mempersiapkan hidran-hidran yang belum optimal tersebut.
Sebab, kendala yang dihadapi PDAM Depok terkait penyediaan sumber air ini dikatakan, masih menggantungnya status aset-aset kepemilikan antara PDAM Depok dan Bogor.
''Oleh karena itu, ini persiapan hidran diawal sudah dikoordinasikan dengan PDAM, selain berkoordinasi dengan PDAM, untuk pengoptimalan daya kerja petugas Damkar, Dinas Damkar Depok juga meminta penambahan titik-titik hidran di jalan-jalan di Kota Depok. Titik hidran agar dilengkapi, apabila ada jaringan-jaringan air baru,'' kata Yayan.
Namun Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Yayan Aryanto memastikan, pihaknya sudah mengevaluasi dan mengoptimalkan perangkat kebakaran tersebut. Hal itu untuk mencegah terjadinya kebakaran di gedung vital seperti gedung pemerintahan.
"Memang ada yang tidak berfungsi, tapi kita sudah perbaiki dan evaluasi, idealnya harus punya appar, hidran dan springkler itu harus berfungsi seluruhnya, baik di Balai Kota, DPRD, atau dinas-dinas," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Jumat (05/04/2013).
Yayan menambahkan, sebesar 50 persen jumlah hidran yang tersedia di Depok tidak berfungsi. Dari keseluruhan hidran yang tidak bekerja itu, jumlahnya sebanyak 76 unit.
''Dari sebanyak 152 hidran yang ada, separuhnya tidak berfungsi,'' katanya.
Ia menjelaskan, keberadaan hidran di setiap kota sangat penting. Sebab, hidran merupakan salah satu sumber air yang diperlukan petugas damkar, untuk sesegera mungkin memadamkan api. Selain dari sejumlah kapasitas air yang dibawa unit damkar, dan sumber air dari sungai.
Yayan menerangkan, pentingnya 100 persen jumlah hidran juga bertujuan untuk lebih mempercepat waktu tanggap petugas damkar tiba di lokasi kebakaran.
''Tahun lalu 2012 respond time kami dari targetnya yang 20 menit, 17,36 menit, tahun sebelumnya lagi 2011, waktu tanggap petugas Damkar Depok sampai di lokasi ialah 18 menit," tuturnya.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Depok, untuk mempersiapkan hidran-hidran yang belum optimal tersebut.
Sebab, kendala yang dihadapi PDAM Depok terkait penyediaan sumber air ini dikatakan, masih menggantungnya status aset-aset kepemilikan antara PDAM Depok dan Bogor.
''Oleh karena itu, ini persiapan hidran diawal sudah dikoordinasikan dengan PDAM, selain berkoordinasi dengan PDAM, untuk pengoptimalan daya kerja petugas Damkar, Dinas Damkar Depok juga meminta penambahan titik-titik hidran di jalan-jalan di Kota Depok. Titik hidran agar dilengkapi, apabila ada jaringan-jaringan air baru,'' kata Yayan.
(stb)