Contra flow Cawang-Rawamangun hanya bertahan dua jam
A
A
A
Sindonews.com - Penerapan Uji coba contra flow di Tol Cawang-Rawamangun pada hari ini, kurang berjalan maksimal.
Karena sistem lawan arus tersebut hanya bertahan selama dua setengan jam. Demikian dikatakan Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP M. Jazari.
"Ya uji coba contra flow pagi ini berjalan kurang sukses," jelasnya, Jumat (5/4/2013).
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah menerapkan contra flow di ruas tol tersebut pada pukul 06.00 WIB tadi pagi. Beberapa jam pertama, arus lalu lintas tampak stabil dan lancar. Namun, memasuki pukul 8.30 WIB, baru mulai tampak kemacetan dari arah Tanjung Priuk.
"Akhirnya pukul 08.30 WIB kita hentikan, karena tidak kuat menahan arus dari arah Tanjung Priuk," tukasnya.
Menurutnya, arus dari Tanjung Priuk membeludak, sementara dari arah Jagorawi sudah sukses, dan banyak kendaraan yang tersedot, sehingga kepadatan kendaraan dari Jagorawi berkurang drastis.
"Kendaraan arah Jagorawi tersedot, kepadatan arah sana berkurang drastis," paparnya.
Dalam sistem contra flow, kata Jazari, seharusnya tidak boleh ada kepadatan yang berlebihan. Walaupun kendaraan ramai, namun arus lalu lintas harus lancar.
Sementara pada hari ini, arus kendaraan dari arah Tanjung Priuk tumpah dan tidak bisa dibendung.
"Harus lancar dua arah yang berlawanan," cetusnya.
Karena sistem lawan arus tersebut hanya bertahan selama dua setengan jam. Demikian dikatakan Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP M. Jazari.
"Ya uji coba contra flow pagi ini berjalan kurang sukses," jelasnya, Jumat (5/4/2013).
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah menerapkan contra flow di ruas tol tersebut pada pukul 06.00 WIB tadi pagi. Beberapa jam pertama, arus lalu lintas tampak stabil dan lancar. Namun, memasuki pukul 8.30 WIB, baru mulai tampak kemacetan dari arah Tanjung Priuk.
"Akhirnya pukul 08.30 WIB kita hentikan, karena tidak kuat menahan arus dari arah Tanjung Priuk," tukasnya.
Menurutnya, arus dari Tanjung Priuk membeludak, sementara dari arah Jagorawi sudah sukses, dan banyak kendaraan yang tersedot, sehingga kepadatan kendaraan dari Jagorawi berkurang drastis.
"Kendaraan arah Jagorawi tersedot, kepadatan arah sana berkurang drastis," paparnya.
Dalam sistem contra flow, kata Jazari, seharusnya tidak boleh ada kepadatan yang berlebihan. Walaupun kendaraan ramai, namun arus lalu lintas harus lancar.
Sementara pada hari ini, arus kendaraan dari arah Tanjung Priuk tumpah dan tidak bisa dibendung.
"Harus lancar dua arah yang berlawanan," cetusnya.
(stb)