Polisi temukan bukti baru kecelakaan Camry maut
A
A
A
Sindonews.com - Penyebab kecelakaan maut Toyota Camry di Jalan Tol TB Simatupang, mulai menemukan titik terang. Penyidik Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan pra rekontruksi di tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan bukti baru dalam kecelakaan tunggal yang menewaskan dua korban jiwa tersebut.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Hindarsono mengungkapkan, pihaknya mendapatkan banyak bukti baru kasus kecelakaan ini setelah dilakukan pra rekonstruksi. Pertama, korban Windha diketahui jatuh terhempas keluar lebih dulu dari pintu penumpang di sebelah kiri kemudi sopir.
"Jadi mobil Camry ini awalnya berada di jalur 3. Kemudian menabrak pohon dan gardu. Saat itulah, korban Windha yang berposisi di bangku penumpang depan terlempar keluar dari pintu sebelah kiri," terangnya di Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Dia melanjutkan, setelah itu mobil semakin hilang kendali dan berputar hingga terangkat ke atas. Bersamaan dengan itu, korban Yasir yang berposisi sebagai sopir dan memegang kemudi, terpental keluar dari pintu sebelah kiri.
"Mobil korban melaju di atas 120 KM/jam. Itulah alasannya kenapa Camry tersebut keluar air bag. Sebab menurut ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Toyota, air bag di mobil itu akan keluar otomatis jika melebihi kecepatan di atas 120 KM/jam," paparnya.
Dari hasil pra rekonstruksi, korban mengemudikan kendaraan tanpa menginjak rem saat menabrak besi pembatas hingga ban mobil pecah. "Di lokasi, tidak ditemukan bekas rem pada jalanan," singkatnya.
Dia menegaskan, hasil pemeriksaan awal, ketika kejadian tidak ada kendaraan yang melintas di lokasi. Jadi, dipastikan luka pada korban Windha bukan akibat dari kendaraan lain, melainkan karena terpanting dan terlempar saat mobil berputar-putar.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Hindarsono mengungkapkan, pihaknya mendapatkan banyak bukti baru kasus kecelakaan ini setelah dilakukan pra rekonstruksi. Pertama, korban Windha diketahui jatuh terhempas keluar lebih dulu dari pintu penumpang di sebelah kiri kemudi sopir.
"Jadi mobil Camry ini awalnya berada di jalur 3. Kemudian menabrak pohon dan gardu. Saat itulah, korban Windha yang berposisi di bangku penumpang depan terlempar keluar dari pintu sebelah kiri," terangnya di Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Dia melanjutkan, setelah itu mobil semakin hilang kendali dan berputar hingga terangkat ke atas. Bersamaan dengan itu, korban Yasir yang berposisi sebagai sopir dan memegang kemudi, terpental keluar dari pintu sebelah kiri.
"Mobil korban melaju di atas 120 KM/jam. Itulah alasannya kenapa Camry tersebut keluar air bag. Sebab menurut ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Toyota, air bag di mobil itu akan keluar otomatis jika melebihi kecepatan di atas 120 KM/jam," paparnya.
Dari hasil pra rekonstruksi, korban mengemudikan kendaraan tanpa menginjak rem saat menabrak besi pembatas hingga ban mobil pecah. "Di lokasi, tidak ditemukan bekas rem pada jalanan," singkatnya.
Dia menegaskan, hasil pemeriksaan awal, ketika kejadian tidak ada kendaraan yang melintas di lokasi. Jadi, dipastikan luka pada korban Windha bukan akibat dari kendaraan lain, melainkan karena terpanting dan terlempar saat mobil berputar-putar.
(san)