Ahok belajar pembangunan luar negeri ke Dubes
A
A
A
Sindonews.com - Terkait kunjungan Duta Besar (Dubes) RI untuk Negara Prancis dan Jerman, yang bertandang ke kantornya di Balai Kota DKI, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, waktu yang tepat bagi dirinya untuk belajar mengenai sebuah negara luar dari para Dubes Indonesia itu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, selain menghemat waktu untuk belajar soal negara dengan para Dubes itu, dirinya bisa mengambil pengalaman mereka selama di luar negeri. Contohnya, Dubes Jerman, Eddy Pratomo yang hampir empat tahun bertugas di Jerman.
"Menghemat waktu sehari belajar sebuah negara. Bayangkan beliau pengalaman 4 tahun di jerman," ujar Ahok, di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Selain itu, dia menolak jika harus studi banding ke luar negeri hanya untuk mengetahui pembangunan di luar negeri. Pasalnya, dia harus dua minggu sekali untuk pergi kesana. Dia mengklaim tidak akan mendapatkan apa-apa.
"Kalau saya cuma studi banding dua hari seminggu ke jerman. Dapat apa?," pungkasnya.
Dari itu, dirinya lebih baik memilih Dubes untuk datang langsung bertemu dirinya dan menjelaskan kerjasama yang nyata, lalu kembali ke negara tujuan sembari membawa pesan tentang keberhasilan Pemprov DKI yang bekerja cepat menangani masalah Jakarta.
"Kalau beliau yang datang, jelaskan kerjasama lebih nyata. Beliau kembali lagi ke Jerman, bicara dengan wali kota sana soal sampah langsung, dengan investor langsung, apa yang kita kerjakan cepat," jelas Ahok.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI menerima dua orang dubes RI untuk negara Jerman dan Prancis. Dua orang itu adalah Eddy Pratomo yang merupakan Dubes RI untuk Jerman, dan Rezlan Jenie, Dubes RI untuk Prancis.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, selain menghemat waktu untuk belajar soal negara dengan para Dubes itu, dirinya bisa mengambil pengalaman mereka selama di luar negeri. Contohnya, Dubes Jerman, Eddy Pratomo yang hampir empat tahun bertugas di Jerman.
"Menghemat waktu sehari belajar sebuah negara. Bayangkan beliau pengalaman 4 tahun di jerman," ujar Ahok, di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Selain itu, dia menolak jika harus studi banding ke luar negeri hanya untuk mengetahui pembangunan di luar negeri. Pasalnya, dia harus dua minggu sekali untuk pergi kesana. Dia mengklaim tidak akan mendapatkan apa-apa.
"Kalau saya cuma studi banding dua hari seminggu ke jerman. Dapat apa?," pungkasnya.
Dari itu, dirinya lebih baik memilih Dubes untuk datang langsung bertemu dirinya dan menjelaskan kerjasama yang nyata, lalu kembali ke negara tujuan sembari membawa pesan tentang keberhasilan Pemprov DKI yang bekerja cepat menangani masalah Jakarta.
"Kalau beliau yang datang, jelaskan kerjasama lebih nyata. Beliau kembali lagi ke Jerman, bicara dengan wali kota sana soal sampah langsung, dengan investor langsung, apa yang kita kerjakan cepat," jelas Ahok.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI menerima dua orang dubes RI untuk negara Jerman dan Prancis. Dua orang itu adalah Eddy Pratomo yang merupakan Dubes RI untuk Jerman, dan Rezlan Jenie, Dubes RI untuk Prancis.
(stb)