Main game online, pelajar Depok dirazia

Selasa, 26 Maret 2013 - 15:09 WIB
Main game online, pelajar...
Main game online, pelajar Depok dirazia
A A A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan Kota Depok menangkap belasan pelajar yang sedang asyik bermain game online di warung intenet. Mereka ketangkap basah, bermain dengan memakai seragam sekolah. Padahal, saat ini sekolah di Depok sedang libur usai Ujian Akhir Sekolah (UAS).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila mengatakan, dirinya telah meminta kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan sekolah untuk lebih menjalin komunikasi dengan orang tua di rumah. Sebaiknya, pihak sekolah mengirimkan surat pemberitahuan kepada orang tua, jika para siswa diliburkan.

"Banyak orang tua yang tidak tahu anaknya libur, ini salah satu bukti minimnya komunikasi antara sekolah dan siswa," ujarnya kepada wartawan, Selasa (26/3/2013).

Selain berbohong pada orang tuanya, para siswa tersebut juga banyak diketahui sedang bermain game online yang bermuatan kekerasan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa menjadi pemicu perilaku kekerasan pada anak tersebut.

"Ini bisa menimbulkan jiwa sadis, sehingga tidak heran banyak terjadi tawuran. Dan ketika tawuran, mereka merasa di dunia maya, sulit membedakan dunia maya dan dunia nyata," jelasnya.

Dia menambahkan, para siswa yang tertangkap basah menggunakan seragam ke warnet tersebut telah diminta keterangan mengenai identitas nama, sekolah, dan alamat rumah. "Kita akan kirimkan surat pemberitahuan pada orang tua siswa. Ke depannya kita akan lakukan razia rutin yang dilakukan oleh UPT," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, para siswa tersebut mengaku bahwa seharusnya libur, karena siswa kelas atas sedang melakukan ujian sekolah. Namun mereka pura-pura berangkat sekolah agar tetap mendapatkan uang saku.

"Ada anak yang kalau libur, malas disuruh membantu orang tua. Ada juga yang berniat untuk main game online, jadi mereka pura-pura sekolah," ungkap Nur Mahmudi.

Razia dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan internet di masyarakat khususnya pelajar. Namun ternyata sarana internet masih lebih banyak dilakukan untuk kegiatan tidak produktif, seperti game online.

"Pengelola warnet diimbau lebih selektif memilih situs yang bisa didownload. Untuk anak sekolah, saya imbau untuk tidak keluyuran di warnet," tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0712 seconds (0.1#10.140)