Ahok tidak hafal sejarah kemerdekaan RI ?

Selasa, 19 Maret 2013 - 12:44 WIB
Ahok tidak hafal sejarah...
Ahok tidak hafal sejarah kemerdekaan RI ?
A A A
Sindonews.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), nampaknya tidak hafal dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, Ahok sempat mengatakan, bahwa Negara yang mengakui kemerdekaan RI adalah Vatikan.

Menurut Ahok, negara yang pertama kali mengakui kedaulatan Indonesia adalah Vatikan, padahal dalam sejarah literature, bukan Vatikan tapi negara Mesir. Hal itu dia ucapkan Ahok saat kunjungan perwakilan Vatikan ke kantor Balaikota DKI, Jakarta.

"Vatikan itu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan indonesia," ucap Ahok, beberapa waktu lalu.

Menanggapi hak itu, Ridwan Darmawan, Sekretaris Jendral (Sekjen) Indonesian Human Right for Social Justice (IHCS) memaklumi hal tesebut. Menurutnya, tidak bisa disalahkan sepenuhnya Wakil Gubernur DKI Jakarta salah dalam menyebut sejarah Indonesia.

Ada dua kemungkinan, kata dia. Pertama, memang karena lupa menyebutkan, dan yang kedua, rasa penghormatan dan menghargai terhadap tamu yang berkunjung ke kantornya.

"Iya, harus dimaklumi. Ada dua kemungkinan, mungkin dia sedang lupa, kedua bisa saja dia sedang menghormati dan menghargai tamu yang datang ke kantornya," ujar Ridwan, saat di hubungi, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Dalam sejarah Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan RI. Pengakuan itu bermula saat kemerdekaan Indonesia tersebar ke luar negeri, pemerintah Mesir langsung mengirim utusannya yang berada di Bombay ke Jogjakarta (ketika itu Ibuk ota RI sementara), bernama Mohamad Abdul Mun’im, secara berani, karena menembus blokade Belanda.

Disebutkan dalam sejarah, Mohamad Abdul Mun’im mempertaruhkan nyawanya, hanya untuk menyerahkan dokumen resmi terkait pengakuan Mesir terhadap Kedaulatan RI.

Selain itu, disebutkan pula dalam sejarah, Pengakuan Mesir ini terjadi karena kedekatan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan RI, dengan tokoh Ikhwanul Muslimin (I'm) di Mesir. Seperti Agus Salim, Sutan Syahrir, M.Natsir dengan tokoh pergerakan IM.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7574 seconds (0.1#10.140)