Motif mutilasi Ancol karena sakit hati
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku mutilasi terhadap Tonny Arufin Djomin (45), mengaku sakit hati karena korban menagih hutang dengan berteriak-teriak. Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno.
Menurutnya, pelaku yang diketahui bernama Alanshia (32), ditangkap di Surabaya, Jawa Timur. Pelaku sudah menjadi WNI sejak tahun 2009.
Berdasarkan pengakuan pelaku, lanjutnya, dia lahir di Jawa Timur tapi langsung dibawa ke China oleh orang tua angkatnya serta kembali lagi ke Indonesia 10 tahun yang lalu.
"Dia memang mengaku lahir disini, tapi kita masih dalami kebenarannya," katanya, Jumat (15/3/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, potongan tubuh manusia korban mutilasi di dalam sebuah ruko yang terletak di Hotel Marina, Ancol, Pademangan Jakarta Utara, Kamis (14/03) sekitar pukul 00:30 tadi.
Temuan mayat itu sempat menggegerkan pengunjung hotel kenamaan tersebut, dan warga sekitar. Dari hasil pemeriksaan, potongan tubuh korban mutilasi itu berjenis kelamin pria dan belum lama dibuang pelaku.
Menurutnya, pelaku yang diketahui bernama Alanshia (32), ditangkap di Surabaya, Jawa Timur. Pelaku sudah menjadi WNI sejak tahun 2009.
Berdasarkan pengakuan pelaku, lanjutnya, dia lahir di Jawa Timur tapi langsung dibawa ke China oleh orang tua angkatnya serta kembali lagi ke Indonesia 10 tahun yang lalu.
"Dia memang mengaku lahir disini, tapi kita masih dalami kebenarannya," katanya, Jumat (15/3/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, potongan tubuh manusia korban mutilasi di dalam sebuah ruko yang terletak di Hotel Marina, Ancol, Pademangan Jakarta Utara, Kamis (14/03) sekitar pukul 00:30 tadi.
Temuan mayat itu sempat menggegerkan pengunjung hotel kenamaan tersebut, dan warga sekitar. Dari hasil pemeriksaan, potongan tubuh korban mutilasi itu berjenis kelamin pria dan belum lama dibuang pelaku.
(stb)