Ahok tutup mata penggusuran Makam Mbah Priok

Rabu, 13 Maret 2013 - 14:49 WIB
Ahok tutup mata penggusuran...
Ahok tutup mata penggusuran Makam Mbah Priok
A A A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkesan "tutup mata" dengan rencana Gubernur DKI Jakarta yang berencana melakukan pembangunan jalan tol di Wilayah Tanjung Priok yang akan memakan sebagian lahan makam Mbah Priok.

Menurut mantan anggota DPR itu, mengaku tidak tahu rencana pembangunan jalan tol tersebut. Untuk itu, dia sepenuhnya menyerahkan kepada Jokowi yang diangap lebih tahu dan telah meninjau langsung lokasi tersebut, kemarin.

"Itu urusan Pak Gubernur. Aku enggak tahu lah. Pak Gubernur punya caranya. Pak Gubernur lebih pinter lah kalau soal itu," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (13/3/2013).

Ahok menjelaskan, jika nantinya Pemprov DKI akan membangun jalan tol tersebut, semua dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena proyek itu kewenangan pemerintah pusat. Fungsi Pemprov DKI hanya fasilitator perizinan antara pemerintah pusat dengan warga di wilayah itu.

"Itu pakai dana APBN. Ada pemerintah pusat juga yang urus. Pak Gubernur sudah datang kemarin ke sana," terang Ahok.

Sebelumnya, Gubernur Jokowi menyambangi warga yang tinggal di sekitar makam Mbah Priok. Makam itu dipercaya warga setempat sebagai makam keramat. Dalam kunjungannya, Jokowi baru sebatas meninjau lokasi dan melakukan pembicaraan dengan warga dan ahli waris makam Mbah Priok.

Belum jelas hasil dari pertemuan itu, apakah akan merelokasi makam atau ada alternatif lain. Yang jelas, pembangunan jalan tol yang diduga akan memakan lahan makam Mbah Priok tersebut masih sebatas wacana.

Pada era Fauzi Bowo, warga disekitar makam Mbah Priok pernah berkonflik dengan Pemprov DKI. Saat itu, warga menolak penggusuran makam, karena dinilai melanggar adat dan kepercayaan masyarakat setempat.

Bagi warga setempat, Mbah Priok orang yang telah berjasa dalam perjuangan warga Tanjung Priok. Dalam konflik itu, 231 orang menjadi korban. Tiga diantaranya meninggal dunia, dan tujuh cacat tetap.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5327 seconds (0.1#10.140)