Setelah buruh, mahasiswa tuntut SBY-Boediono turun
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa se-Jabodetabek menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta.
Dalam aksinya, sejumlah mahasiswa meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono turun dari jabatannya. Mahasiswa juga meminta pemerintah menegakkan pancasila dan kembali kepada Undang-Undang Dasar (UUD) 45, serta nasionalisasi aset-aset strategis di Indonesia.
"Kita sudah tidak percaya lagi dengan SBY-Boediono. Kita mau mereka turun dari jabatannya. Bagi kita, SBY-Boediono tidak menegakkan pancasila, dan tidak berani untuk menasionalisasi aset," ujar Feri, Kordinator Aksi, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Selain itu, Feri mengatakan, aksi yang mereka lakukan sebagai konsolidasi awal mahasiswa seluruh Jabodetabek agar bersatu. "Ini aksi pertama. Kita minta semua mahasiswa Jabodetabek bersatu," jelasnya.
Saat ini, dia meneruskan, baru ada sejumlah kampus yang bergabung, antara lain kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Universitas Nasional (Unas), STMT Trisaksi, dan Universitas Tama Jagakarsa. Selanjutnya, para mahasiswa tersebut akan melakukan konsolidasi untuk agenda aksi yang lebih besar.
Dalam aksinya, sejumlah mahasiswa meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono turun dari jabatannya. Mahasiswa juga meminta pemerintah menegakkan pancasila dan kembali kepada Undang-Undang Dasar (UUD) 45, serta nasionalisasi aset-aset strategis di Indonesia.
"Kita sudah tidak percaya lagi dengan SBY-Boediono. Kita mau mereka turun dari jabatannya. Bagi kita, SBY-Boediono tidak menegakkan pancasila, dan tidak berani untuk menasionalisasi aset," ujar Feri, Kordinator Aksi, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Selain itu, Feri mengatakan, aksi yang mereka lakukan sebagai konsolidasi awal mahasiswa seluruh Jabodetabek agar bersatu. "Ini aksi pertama. Kita minta semua mahasiswa Jabodetabek bersatu," jelasnya.
Saat ini, dia meneruskan, baru ada sejumlah kampus yang bergabung, antara lain kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Universitas Nasional (Unas), STMT Trisaksi, dan Universitas Tama Jagakarsa. Selanjutnya, para mahasiswa tersebut akan melakukan konsolidasi untuk agenda aksi yang lebih besar.
(san)