Warga curigai pelaku mutilasi pelajari ilmu hitam
Warga curigai pelaku mutilasi pelajari ilmu hitam
A
A
A
Sindonews.com - Perangai Benget Situmorang (36) yang temperamental dan ringan tangan terhadap isteri-isterinya, dicurigai warga karena menganut ilmu hitam. Di mata warga sekitar, pelaku juga dikenal suka bersikap aneh dan meracau sendiri layaknya orang kesurupan.
Rosa (42), warga sekitar mengaku, pernah melihat pelaku meracau saat mabuk minuman keras. Yang mengerikan, pelaku sempat mengatakan ingin meminum darah manusia.
"Saya pernah dengar dia bilang, darah siapa lagi yang mau kuminum? Mungkin dia ikut aliran hitam gitu kayanya," ucap Rosa," saat ditemui Sindonews, di Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Hal senada diungkapkan, Karmanto, pemilik warung nasi di sebelah rumah pelaku. Menurutnya, aroma kemenyam kerap kali menyerbak dari dalam rumah pelaku ke warungnya setiap Kamis malam. "Tiap malam Jumat, rumahnya bau kemenyan. Apa untuk penglaris, saya enggak tahu," katanya.
Sementara itu, Rio, warga sekitar mengutarakan, pelaku dikenal sebagai penjual tuak sejak tiga tahun lalu, di kediaman sekaligus warungnya, di Jalan Bungur Raya, RT11/06, KP rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Warung tuaknya itu bahkan telah berkali-kali digerebek ketua RT dan warga setempat, karena membandel tetap berjualan minuman keras saat bulan puasa.
"Pelaku baru tiga bulan ini jualan soto lamongan di warungnya sejak kenal dengan selingkuhan Tini yang dijadiin pembantunya. Tini sebelumnya jualan jamu gendong keliling di Terminal Kampung Rambutan," terangnya.
Rosa (42), warga sekitar mengaku, pernah melihat pelaku meracau saat mabuk minuman keras. Yang mengerikan, pelaku sempat mengatakan ingin meminum darah manusia.
"Saya pernah dengar dia bilang, darah siapa lagi yang mau kuminum? Mungkin dia ikut aliran hitam gitu kayanya," ucap Rosa," saat ditemui Sindonews, di Jakarta, Jumat (8/3/2013).
Hal senada diungkapkan, Karmanto, pemilik warung nasi di sebelah rumah pelaku. Menurutnya, aroma kemenyam kerap kali menyerbak dari dalam rumah pelaku ke warungnya setiap Kamis malam. "Tiap malam Jumat, rumahnya bau kemenyan. Apa untuk penglaris, saya enggak tahu," katanya.
Sementara itu, Rio, warga sekitar mengutarakan, pelaku dikenal sebagai penjual tuak sejak tiga tahun lalu, di kediaman sekaligus warungnya, di Jalan Bungur Raya, RT11/06, KP rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Warung tuaknya itu bahkan telah berkali-kali digerebek ketua RT dan warga setempat, karena membandel tetap berjualan minuman keras saat bulan puasa.
"Pelaku baru tiga bulan ini jualan soto lamongan di warungnya sejak kenal dengan selingkuhan Tini yang dijadiin pembantunya. Tini sebelumnya jualan jamu gendong keliling di Terminal Kampung Rambutan," terangnya.
(san)
Explore More