Jokowi: Yang tak pakai lelang, langsung kerjakan
A
A
A
Sindonews.com - Pasca disahkannya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta sebesar Rp49,9 triliun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pemkot, suku dinas, camat, dan lurah, agar secepatnya melaksanakan pembangunan yang tertunda.
Dia meminta, segera dikerjakan program-program di Jakarta yang sudah dicanangkan jauh-jauh hari, kecuali program yang membutuhkan biaya besar harus melalui lelang tender.
"Ada datelinenya. Beda-bedang dong, sudah saya panggil satu-satu dinasnya. Hari ini harus mulai dikerjain yang enggak pakai lelang, yang pakai lelang siapin administrasi, tenderkan, dan dikerjakan." Kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Saat ditanya mengenai rincian anggaran untuk setiap suku dinas, mantan Wali Kota Surakarta itu tidak mengetahui detail jumlah anggaran disetiap dinas. Namun, setiap dinas memiliki kebutuhan anggaran yang berbeda, tergantung pada program kerja yang akan dikerjakan.
"Aku enggak hafal, aku enggak pernah menghafal anggaran," imbuhnya.
APBD DKI memang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Sebelumnya, saat era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo, APBD DKI mencapai Rp40 triliun, sekarang meningkat menjadi Rp49,9 triliun.
Sementara itu, apakah cukup anggaran sebesar Rp49,9 triliun untuk membiayai mega proyek seperti Giant See Wall, Deep Tunnel, Monorel? Hal itu dijawab oleh gubernur Jokowi, proyek besar itu dibantu pihak swasta.
"Swasta itu sifatnya membantu, bukan kerjasama," terangnya.
Dia meminta, segera dikerjakan program-program di Jakarta yang sudah dicanangkan jauh-jauh hari, kecuali program yang membutuhkan biaya besar harus melalui lelang tender.
"Ada datelinenya. Beda-bedang dong, sudah saya panggil satu-satu dinasnya. Hari ini harus mulai dikerjain yang enggak pakai lelang, yang pakai lelang siapin administrasi, tenderkan, dan dikerjakan." Kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Saat ditanya mengenai rincian anggaran untuk setiap suku dinas, mantan Wali Kota Surakarta itu tidak mengetahui detail jumlah anggaran disetiap dinas. Namun, setiap dinas memiliki kebutuhan anggaran yang berbeda, tergantung pada program kerja yang akan dikerjakan.
"Aku enggak hafal, aku enggak pernah menghafal anggaran," imbuhnya.
APBD DKI memang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Sebelumnya, saat era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo, APBD DKI mencapai Rp40 triliun, sekarang meningkat menjadi Rp49,9 triliun.
Sementara itu, apakah cukup anggaran sebesar Rp49,9 triliun untuk membiayai mega proyek seperti Giant See Wall, Deep Tunnel, Monorel? Hal itu dijawab oleh gubernur Jokowi, proyek besar itu dibantu pihak swasta.
"Swasta itu sifatnya membantu, bukan kerjasama," terangnya.
(san)