Miing bermimpi jadikan Tangerang bagai Singapura
A
A
A
Sindonews.com - Bakal calon Wali Kota Tangerang Dedi Suwandi Gumelar alias Miing mulai mengumbar mimpi. Dia mengaku siap menjadikan Kota Tangerang seperti Singapura yang dilengkapi dengan pedestrian serta transportasi air di dalam kota, jika mendapat kepercayaan masyarakat.
“Saya ingin menjadikan Kota Tangerang sebagai kota berkelas dunia, kota jasa, kota pariwisata. Kota Tangerang harus seperti Singapura, destinasi di sini bukan alam, di sini kan ada Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Miing di Modernland, Tangerang, Sabtu (23/2/2013).
Ditegaskan dia, niatnya maju menjadi calon wali kota Tangerang, tidak main-main. Untuk itu, dia berharap PDIP memilihnya sebagai calon wali kota dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang. “Saya datang ke sini untuk menjadi wali kota atau orang nomor satu,” katanya percaya diri.
Saat ditanya bagaimana dia mewujudkan mimpinya tersebut, Miing menjelaskan, pembangunan Kota Tangerang, tidak akan cukup jika hanya mengendalkan APBD. Maka, harus ada kerjasama dengan pihak ketiga. Soal waktu, Miing siap merealisasikannya tidak sampai lima tahun.
“Masyarakat bukan robot, habis kerja pulang ke rumah. Kemudian bekerja lagi esok harinya, harus ada ruang publik, seperti taman tempat berlibur tetapi bukan mall, yang mewajibkan pengunjungnya untuk membeli minum,” terangnya.
Dia melanjutkan, konsep pedestrian seperti Singapura sangat cocok dengan Kota Tangerang. “Opportunity yang ada harus dimanfaatkan. Sekarang ini Cisadane hanya buat air minum dan buang sampah. Kenapa di sini tidak bisa seperti di Belanda? Itu visi atau mimpi yang saya mau bangun,” tandasnya.
Dia juga berencana untuk melakukan perubahan karakteristik penduduk Kota Tangerang. Menurutnya, warga kota Tangerang harus berbeda dengan warga kota lain. Menurut dia, akhlakul karimah yang ada saat ini cuma slogan. Untuk itu, harus dipraktikkan.
“Akhlakul karimah cuma simbol atau slogan. Implementasinya? Aplikasi tidak. Kalau berbudaya dan berahlakul karimah, lampu merah harus berhenti. Warganya juga, jangan bicara kesejahteraan, kalau diatur tak mau,” ungkapnya bersemangat.
Dia melanjutkan, dirinya bukan dalam posisi menilai pembangunan yang dilakukan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim saat ini jelek, tetapi akhlakul karimah baru sebatas slogan. “Saya terima kasih kepada Pak Wahidin. Dia sudah bangun loh kota ini,” katanya terus terang.
Lalu kenapa di visi dan misinya ada tertulis, mengambil alih posisi ARW (Arief R Wismansyah/Wakil Wali Kota Tangerang yang juga salah satu kandidat bakal calon wali kota Tangerang).
“Oh itu, saya serahkan ke DPC PDIP. Itu adalah hasil survey. Itu rekomendasi dari saya, saya kan bisa dibilang orang luar, karena asalnya dari Lebak. Kalau dari hasil survei itu, saya lebih dikenal dari ARW," katanya yakin.
Dia menambahkan, tak hanya itu. Hasil survei juga menunjukkan bahwa elektabilitasnya masuk ditiga besar. "Itu saya belum turun loh. Ini adalah suvey cirus milik Adrinof Chaniago, yang men-survei debutnya Jokowi,” terangnya.
“Saya ingin menjadikan Kota Tangerang sebagai kota berkelas dunia, kota jasa, kota pariwisata. Kota Tangerang harus seperti Singapura, destinasi di sini bukan alam, di sini kan ada Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Miing di Modernland, Tangerang, Sabtu (23/2/2013).
Ditegaskan dia, niatnya maju menjadi calon wali kota Tangerang, tidak main-main. Untuk itu, dia berharap PDIP memilihnya sebagai calon wali kota dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang. “Saya datang ke sini untuk menjadi wali kota atau orang nomor satu,” katanya percaya diri.
Saat ditanya bagaimana dia mewujudkan mimpinya tersebut, Miing menjelaskan, pembangunan Kota Tangerang, tidak akan cukup jika hanya mengendalkan APBD. Maka, harus ada kerjasama dengan pihak ketiga. Soal waktu, Miing siap merealisasikannya tidak sampai lima tahun.
“Masyarakat bukan robot, habis kerja pulang ke rumah. Kemudian bekerja lagi esok harinya, harus ada ruang publik, seperti taman tempat berlibur tetapi bukan mall, yang mewajibkan pengunjungnya untuk membeli minum,” terangnya.
Dia melanjutkan, konsep pedestrian seperti Singapura sangat cocok dengan Kota Tangerang. “Opportunity yang ada harus dimanfaatkan. Sekarang ini Cisadane hanya buat air minum dan buang sampah. Kenapa di sini tidak bisa seperti di Belanda? Itu visi atau mimpi yang saya mau bangun,” tandasnya.
Dia juga berencana untuk melakukan perubahan karakteristik penduduk Kota Tangerang. Menurutnya, warga kota Tangerang harus berbeda dengan warga kota lain. Menurut dia, akhlakul karimah yang ada saat ini cuma slogan. Untuk itu, harus dipraktikkan.
“Akhlakul karimah cuma simbol atau slogan. Implementasinya? Aplikasi tidak. Kalau berbudaya dan berahlakul karimah, lampu merah harus berhenti. Warganya juga, jangan bicara kesejahteraan, kalau diatur tak mau,” ungkapnya bersemangat.
Dia melanjutkan, dirinya bukan dalam posisi menilai pembangunan yang dilakukan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim saat ini jelek, tetapi akhlakul karimah baru sebatas slogan. “Saya terima kasih kepada Pak Wahidin. Dia sudah bangun loh kota ini,” katanya terus terang.
Lalu kenapa di visi dan misinya ada tertulis, mengambil alih posisi ARW (Arief R Wismansyah/Wakil Wali Kota Tangerang yang juga salah satu kandidat bakal calon wali kota Tangerang).
“Oh itu, saya serahkan ke DPC PDIP. Itu adalah hasil survey. Itu rekomendasi dari saya, saya kan bisa dibilang orang luar, karena asalnya dari Lebak. Kalau dari hasil survei itu, saya lebih dikenal dari ARW," katanya yakin.
Dia menambahkan, tak hanya itu. Hasil survei juga menunjukkan bahwa elektabilitasnya masuk ditiga besar. "Itu saya belum turun loh. Ini adalah suvey cirus milik Adrinof Chaniago, yang men-survei debutnya Jokowi,” terangnya.
(san)