Kena hipnotis, modal jualan tukang rujak raib
A
A
A
Sindonews.com - Madhalim (53), tukang rujak yang biasa mangkal di belakang Gedung DPRD Kota Bogor kena hipnotis oleh seorang pria di kawasan Mawar, Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Kota Bogor, tadi malam. Akibatnya, uang belanja Rp500 ribu yang rencananya akan dipergunakan korban untuk modal usaha jual rujak raib.
Peristiwa yang menimpa pria paruh baya asal Kampung Cilame, RT 03/11, Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, itu terjadi saat hendak berbelanja ke Pasar Anyar pada pukul 19.00 WIB.
"Lagi jalan, tiba-tiba saya dihalangi pengendara sepeda motor Yamaha Mio di tempat ngetem angkot Jalan Pengadilan," kata ayah lima anak itu, kepada wartawan, Jumat (22/2/2013).
Ditambahkan dia, modus pelaku mencari menanyakan tempat anak yatim yang hendak disumbang. "Karena pelaku mengaku saudaranya mau jadi lurah di Jampang Surade, Sukabumi, dan mau bersedekah. Saya bilang anak yatim piatu di kampung saya banyak," terangnya.
Setelah meminta tolong mencarikan yatim piatu kepada korban, kemudian pelaku menanyakan pekerjaannya. "Saya ditanya kerja apa? Saya bilang jualan rujak. Kemudian dia menasihati saya, kalau memang ingin laku jualannya bapak harus mengamalkan doa-doa yang dikasihnya," tuturnya.
Karena tidak ada kertas, pelaku menyuruh korban membeli buku tulis untuk mencatat amalan dan doa. "Setelah dapat buku tulis, pelaku meminta kertas lain. Saya kasih kertas buku telepon. Kemudian diremas oleh pelaku, dan kembali memberikan kertas tersebut yang sudah berubah jadi uang Rp50 ribu," paparnya.
Diduga karena korban sudah terhipnotis dengan gaya tukang sulap, kemudian pelaku meminta korban menyerahkan uang yang ada didompetnya Rp500 ribu dengan modus bisa digandakan.
"Dia bilang bisa menggandakan uang dari Rp500 ribu menjadi Rp10-15 juta kalau saya memasukan uang tersebut ke buku tulis yang dibeli tadi," ungkapnya.
Kemudian, pelaku menyimpan buku tulis tersebut ke keranjang pelastik milik korban. Sedangkan uangnya Rp500 ribu dikantongi.
"Karena saya sudah curiga dan mau melawan, pelaku langsung menepuk saya meminta izin untuk buang air kecil dan langsung kabur menggunakan motor," tukasnya.
Peristiwa yang menimpa pria paruh baya asal Kampung Cilame, RT 03/11, Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, itu terjadi saat hendak berbelanja ke Pasar Anyar pada pukul 19.00 WIB.
"Lagi jalan, tiba-tiba saya dihalangi pengendara sepeda motor Yamaha Mio di tempat ngetem angkot Jalan Pengadilan," kata ayah lima anak itu, kepada wartawan, Jumat (22/2/2013).
Ditambahkan dia, modus pelaku mencari menanyakan tempat anak yatim yang hendak disumbang. "Karena pelaku mengaku saudaranya mau jadi lurah di Jampang Surade, Sukabumi, dan mau bersedekah. Saya bilang anak yatim piatu di kampung saya banyak," terangnya.
Setelah meminta tolong mencarikan yatim piatu kepada korban, kemudian pelaku menanyakan pekerjaannya. "Saya ditanya kerja apa? Saya bilang jualan rujak. Kemudian dia menasihati saya, kalau memang ingin laku jualannya bapak harus mengamalkan doa-doa yang dikasihnya," tuturnya.
Karena tidak ada kertas, pelaku menyuruh korban membeli buku tulis untuk mencatat amalan dan doa. "Setelah dapat buku tulis, pelaku meminta kertas lain. Saya kasih kertas buku telepon. Kemudian diremas oleh pelaku, dan kembali memberikan kertas tersebut yang sudah berubah jadi uang Rp50 ribu," paparnya.
Diduga karena korban sudah terhipnotis dengan gaya tukang sulap, kemudian pelaku meminta korban menyerahkan uang yang ada didompetnya Rp500 ribu dengan modus bisa digandakan.
"Dia bilang bisa menggandakan uang dari Rp500 ribu menjadi Rp10-15 juta kalau saya memasukan uang tersebut ke buku tulis yang dibeli tadi," ungkapnya.
Kemudian, pelaku menyimpan buku tulis tersebut ke keranjang pelastik milik korban. Sedangkan uangnya Rp500 ribu dikantongi.
"Karena saya sudah curiga dan mau melawan, pelaku langsung menepuk saya meminta izin untuk buang air kecil dan langsung kabur menggunakan motor," tukasnya.
(san)