Demi kemanusiaan, KPK bantu korban banjir
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang terjadi hampir di suluruh wilayah DKI Jakarta, ternyata menjadi perhartian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagai bentuk perwujudan rasa kemanusiaan, dan kecintaan kepada sesama KPK memberikan bantuan bagi korban banjir DKI Jakarta.
"Kita, manusia adalah makhluk sosial. Banjir yang menimpa saudara-saudara kita itu bagi saya istilahkan sebagai sebuah momentum kemanusiaan. Momentum kemanusiaan, agar kita saling berbagi dengan saudara kita yang terkena bencana banjir," kata Ketua KPK Abraham Samad saat konfrensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (23/1/13).
Abraham menuturkan, pegawai-pegawai KPK dengan segala kesadaran hati mengumpulkan bantuan dalam bentuk pakaian layak pakai dan uang tunai. Meski demikian, pendiri Anti Corruption Commission itu berharap, bantuan itu tidak boleh dilihat dari jumlah nominalnya.
"Di tengah kesibukan dan tugas berat pemberantasan korupsi yang kita jalankan. Kita berusaha dengan kerja keras dan kesadaran, untuk bisa mengakomodir sumbangkan ke pada korban musibah banjir. Niat itu lah yang jadi landasan kita bukan hanya nilainya berapa," ujarnya.
Dia menuturkan, musibah itu tidak akan mungkin dihindari oleh siapapun. Abraham menjelaskan, pada hari banjir berlangsung, sejumlah fasilitas KPK sempat tidak berfungsi. Bahkan ujarnya, beberapa pegawai KPK ternyata mendapat cobaan yang sama.
"Kita renungkan bersama. Semoga apa yang terjadi ada hikmah yanh bisa diambil. Dan apa yang kita lakukan bisa ringankan beban para korban," jelasnya.
Dari hasil saweran seluruh pegawai KPK beber dia, terkumpul uang Rp22 juta. Selain itu ada sejumlah kantung barang kebutuhan rumah tangga, pakaian bekas, dan perlatan siap pakai. Untuk itu Abraham berterima kasih kepada pegawai KPK yang sudah bersedia dan berinisiatif mengumpulkan bantuan itu.
"Total uang yang terkumpul Rp22 juta. Bantuan kita ada yang diserahkan kepada pegawai yang terkena banjir. Ada juga yang akan disalurkan lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," tandasnya.
Pada saat yang sama, Abraham secara simbolis menyerahkan bantuan kepada pegawai KPK seperti office boy, driver, dan petugas keamanan.
Sebagai bentuk perwujudan rasa kemanusiaan, dan kecintaan kepada sesama KPK memberikan bantuan bagi korban banjir DKI Jakarta.
"Kita, manusia adalah makhluk sosial. Banjir yang menimpa saudara-saudara kita itu bagi saya istilahkan sebagai sebuah momentum kemanusiaan. Momentum kemanusiaan, agar kita saling berbagi dengan saudara kita yang terkena bencana banjir," kata Ketua KPK Abraham Samad saat konfrensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (23/1/13).
Abraham menuturkan, pegawai-pegawai KPK dengan segala kesadaran hati mengumpulkan bantuan dalam bentuk pakaian layak pakai dan uang tunai. Meski demikian, pendiri Anti Corruption Commission itu berharap, bantuan itu tidak boleh dilihat dari jumlah nominalnya.
"Di tengah kesibukan dan tugas berat pemberantasan korupsi yang kita jalankan. Kita berusaha dengan kerja keras dan kesadaran, untuk bisa mengakomodir sumbangkan ke pada korban musibah banjir. Niat itu lah yang jadi landasan kita bukan hanya nilainya berapa," ujarnya.
Dia menuturkan, musibah itu tidak akan mungkin dihindari oleh siapapun. Abraham menjelaskan, pada hari banjir berlangsung, sejumlah fasilitas KPK sempat tidak berfungsi. Bahkan ujarnya, beberapa pegawai KPK ternyata mendapat cobaan yang sama.
"Kita renungkan bersama. Semoga apa yang terjadi ada hikmah yanh bisa diambil. Dan apa yang kita lakukan bisa ringankan beban para korban," jelasnya.
Dari hasil saweran seluruh pegawai KPK beber dia, terkumpul uang Rp22 juta. Selain itu ada sejumlah kantung barang kebutuhan rumah tangga, pakaian bekas, dan perlatan siap pakai. Untuk itu Abraham berterima kasih kepada pegawai KPK yang sudah bersedia dan berinisiatif mengumpulkan bantuan itu.
"Total uang yang terkumpul Rp22 juta. Bantuan kita ada yang diserahkan kepada pegawai yang terkena banjir. Ada juga yang akan disalurkan lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," tandasnya.
Pada saat yang sama, Abraham secara simbolis menyerahkan bantuan kepada pegawai KPK seperti office boy, driver, dan petugas keamanan.
(stb)