Kasus pembunuhan di Tangerang bermotif cinta segitiga
A
A
A
Sindonews.com - Misteri kasus pembunuhan terhadap Abis Saputra alias Ardi (27), yang terjadi pada November 2012 lalu akhirnya terungkap. Diketahui motif pembunuhan itu karena adanya dendam cinta segitiga.
Petugas Polsek Balaraja Kabupaten Tangerang berhasil menangkap pelakunya, yang ternyata suami istri, yakni Malehan (24), dan Nela (24). Keduanya dibekuk di Purwokerto, Jawa Tengah.
"Pelaku ditangkap di sebuah terminal di Purwokerto. Sebelumnya pelaku telah melarikan diri ke Blitar dan Banyumas," ujar Kanit Reskrim Polsek Balaraja, Iptu Lily Ilyana Feryanto, di Tangerang, Kamis (17/1/2013).
Diketahui sebelumnya, Ardi ditemukan tak bernyawa pada 19 November 2012 lalu di Kampung Kiara Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja. Ditubuhnya terdapat tiga tusukan bekas benda tajam. Saat itu motor dan uang korban tidak dibawa pelaku.
Polisi pun mencurigai, motif pelaku bukanlah perampokan. Benar saja, setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan pelacakan, kecurigaan polisi mengarah kepada Malehan dan Nela.
"Ada motif cinta segitiga. Nela mengandung, kemudian dinikahi Malehan. Setelah menikah, Malehan mengorek keterangan kepada istri sah-nya tersebut," katanya.
Adapun pertanyaan Malehan, yakni selain dengan dirinya, Nela telah berhubungan badan dengan siapa lagi? Nela sang istri yang baru dinikahi satu hari itu menyebut nama korban. "Mendengar jawaban istrinya itu, pelaku sakit hati. Keduanya bersama-sama melakukan pembunuhan kepada korban," ujar Lily.
Tanpa melakukan konfirmasi, Malehan yang telah gelap mata mengeksekusi Ardi.Ironisnya, aksi tersebut dia lakukan sehari setelah dirinya menikah dengan Nela. Setalah melakukan pembunuhan, keduanya pun kemudian melarikan diri.
"Kami lacak dia, tetapi selalu berpindah. Mulai ke Blitar dan Banyumas. Satu tersangka lagi masih kita buru, identitas dan perannya belum bisa kami ungkap," jelasnya.
Ardi adalah seorang yang berprofesi sebagai buruh di PT Sumber Graha Sejahtera, sebuah perusahaan yang memproduksi triplek di Jalan Raya Serang Km 24, Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja.
Jasad Ardi ditemukan warga di Kampung Kiara Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja dalam kondisi tergeletak dengan tiga luka tusukan ditubuhnya. Warga Pringsewu, Lampung, itu diketahui keluar dari pabrik sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu korban yang bekerja di shift dua berpamitan kepada temannya untuk pulang ke kontrakannya dikawasan Cangkudu. Diduga korban menemui seseorang lebih dulu saat perjalanan menuju kontrakannya.
Petugas Polsek Balaraja Kabupaten Tangerang berhasil menangkap pelakunya, yang ternyata suami istri, yakni Malehan (24), dan Nela (24). Keduanya dibekuk di Purwokerto, Jawa Tengah.
"Pelaku ditangkap di sebuah terminal di Purwokerto. Sebelumnya pelaku telah melarikan diri ke Blitar dan Banyumas," ujar Kanit Reskrim Polsek Balaraja, Iptu Lily Ilyana Feryanto, di Tangerang, Kamis (17/1/2013).
Diketahui sebelumnya, Ardi ditemukan tak bernyawa pada 19 November 2012 lalu di Kampung Kiara Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja. Ditubuhnya terdapat tiga tusukan bekas benda tajam. Saat itu motor dan uang korban tidak dibawa pelaku.
Polisi pun mencurigai, motif pelaku bukanlah perampokan. Benar saja, setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan pelacakan, kecurigaan polisi mengarah kepada Malehan dan Nela.
"Ada motif cinta segitiga. Nela mengandung, kemudian dinikahi Malehan. Setelah menikah, Malehan mengorek keterangan kepada istri sah-nya tersebut," katanya.
Adapun pertanyaan Malehan, yakni selain dengan dirinya, Nela telah berhubungan badan dengan siapa lagi? Nela sang istri yang baru dinikahi satu hari itu menyebut nama korban. "Mendengar jawaban istrinya itu, pelaku sakit hati. Keduanya bersama-sama melakukan pembunuhan kepada korban," ujar Lily.
Tanpa melakukan konfirmasi, Malehan yang telah gelap mata mengeksekusi Ardi.Ironisnya, aksi tersebut dia lakukan sehari setelah dirinya menikah dengan Nela. Setalah melakukan pembunuhan, keduanya pun kemudian melarikan diri.
"Kami lacak dia, tetapi selalu berpindah. Mulai ke Blitar dan Banyumas. Satu tersangka lagi masih kita buru, identitas dan perannya belum bisa kami ungkap," jelasnya.
Ardi adalah seorang yang berprofesi sebagai buruh di PT Sumber Graha Sejahtera, sebuah perusahaan yang memproduksi triplek di Jalan Raya Serang Km 24, Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja.
Jasad Ardi ditemukan warga di Kampung Kiara Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja dalam kondisi tergeletak dengan tiga luka tusukan ditubuhnya. Warga Pringsewu, Lampung, itu diketahui keluar dari pabrik sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu korban yang bekerja di shift dua berpamitan kepada temannya untuk pulang ke kontrakannya dikawasan Cangkudu. Diduga korban menemui seseorang lebih dulu saat perjalanan menuju kontrakannya.
(san)