Eksploitasi alam penyebab banjir di Banten

Selasa, 15 Januari 2013 - 19:31 WIB
Eksploitasi alam penyebab banjir di Banten
Eksploitasi alam penyebab banjir di Banten
A A A
Sindonews.com – Lantaran terjadi eksploitasi alam secara besar-besaran di wilayah Banten, seluas 63.692,83 hektar (ha) lahan di hulu dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung mengalami kritis.

Hal itu mengakibatkan, banjir terjadi di sepanjang aliran Sungai Ciujung, hingga memutuskan akses jalan Tol Tangerang-Merak beberapa waktu yang lalu.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten M Yanuar mengatakan, adanya pembukaan lahan untuk pertambangan dan penebangan hutan rakyat, mengakibatkan 63.692,83 ha lahan kritis.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten, lanjutnya, menilai lahan kritis di Banten terbagi dalam tiga kategori, lahan yang sangat kritis seluas 222,43 ha, lahan kritis 19.415,77 ha dan lahan agak kritis seluas 44.054,63 ha.

“Dari analisa kehutanan yang kami lakukan, banjir yang memutuskan Jalan Tol Tangerang–Merak salah satunya terjadi karena hutan yang kritis, akibat penambangan dan penebangan pohon,” ujar M Yanuar, usai menghadiri Rapat Paripurna Penyampaian Hasil Reses DPRD Banten, di Geduang DPRD Banten, Selasa (15/1/2013).

Yanuar juga menerangkan, banjir yang memutuskan jalan tol itu juga akibat bentang alam sepanjang DAS Ciujung yang landai. Sehingga, saat musim hujan tiba, air di Sungai Ciujung yang memiliki panjang 90 kilometer sulit mengalir.

“Dari permukaan air laut, aliran Sungai Ciujung hanya 25 meter, sehingga pergerakan air di Sungai Ciujung lambat,” tuturnya.

Tidak hanya itu, jenis tanah di DAS Ciujung, podsolik atau bersifat gembur dan memiliki kecenderungan tidak kuat dan mudah terkikis, sehingga di DAS Ciujung terjadi pendangkalan.

“Tanahnya mudah erosi. Dari erosi itu masuk kesungai sehingga terjadi pendangkalan sungai,” katanya.

Menurut Yanuar, DAS Ciujung dibagi tiga wilayah, hulu, tengah, hilir. Untuk daerah hulu, dibagi kedalam tiga Sub DAS Ciberang, Cisimeut dan Ciujung Hulu yang terdapat di Gunung Halimun.

Sedangkan untuk wilayah tengah, DAS Ciujung dimulai dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dan sebagaian wilayah Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, hingga jalan tol Tangerang–Merak.

“Untuk wilayah hilir dimulai dari jalan tol Tangerang-Merak, hingga muara Sungai Ciujung yang ada di Pantai Utara Kabupaten Serang,” terangnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5283 seconds (0.1#10.140)