Ditutup 26 jam, jalur Puncak kembali dibuka
A
A
A
Sindonews.com - Setelah ditutup selama kurang lebih 26 jam akibat tertimbun longsor, Kawasan Puncak Pass, RT 01/02, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, akhirnya dibuka kembali untuk dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, jalur Puncak Bogor menuju Cipanas, Cianjur, maupun sebaliknya kembali dibuka mulai pukul 17.00 WIB.
Meski demikian, jalur ini belum bisa dilintasi secara normal. Pasalnya petugas Polres Cianjur maupun Polres Bogor tetap memberlakukan sistem buka tutup, karena kendaraan roda empat hanya bisa melintas di satu jalur.
“Karena dianggap sudah aman untuk dilintasi, maka jalur kita buka. Hanya yang kita buka baru satu jalur, sehingga kendaraan harus bergantian melewati lokasi longsor," ujar Kasatlantas Polres Cianjur AKP Sudewo saat dihubungi, Kamis (10/1/2013).
Ditambahkan dia, pemberlakuan kembali jalur Puncak Bogor, sudah berdasarkan pertimbangan yang matang. "Kami sudah berkoodinasi dengan pihak Bina Marga dan Pengairan. Kami sepakat untuk membuka jalur agar dilintasi kendaraan roda empat," sambungnya.
Selain itu, kendaraan yang melintasi lokasi longsor harus tetap berhati-hati dan mengurangi kecepatannya karena khawatir terjadi getaran-getaran yang mengakibatkan longsor susulan.
Sebelumnya, diduga karena tergerus air akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Cipanas dan Puncak, tebing setinggi sekitar 70 meter yang berada di belakang pagar komplek vila The Villas, tiba-tiba longsor.
Panjang longsoran sendiri mencapai hingga 120 meter. Akibatnya, material tanah dan batu sebanyak 1200 meterkubik, yang berasal dari tebing sepanjang 120 meter tumpah dan menutupi jalan raya Puncak. Akibatnya, jalur utama Bogor-Cianjur tersebut tertutup total untuk kendaraan.
Longsor yang menutupi akses utama Bogor-Cianjur tersebut, membuat ratusan pengendara yang berada di jalan Raya Puncak, terjebak. Ratusan pengemudi yang kebanyakan sopir pengangkut sayuran dan barang-barang yang biasa dikirim ke Jakarta tersebut, terpaksa menginap di jalan raya puncak untuk menunggu proses Evakuasi.
“Saya sudah sejak jam 5 sore (Rabu, red) di sini. Saya kira akan selesai cepat, ternyata saya harus menginap dan samapi sekarang belum bisa jalan,” ungkap Abit (32), pengangkut sayur asal Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Bahkan, puluhan sopir yang rata-rata sopir kendaraan bak terbuka pengangkut sayur tersebut yang terjebak di sekitar lokasi selama 19 jam sempat terpancing emosinya dan melakukan protes kepada pihak kepolisian.
"Kita lihat sendiri kan, satu jalur sudah bisa dilewati. Kami hanya minta waktu, biar semua kendaraan yang terjebak di sini, bisa lewat. Saya sudah sejak sore kemarin di sini. Saya harus antar sayur lagi ke Jakarta, hari ini," kata Suryana.
Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, jalur Puncak Bogor menuju Cipanas, Cianjur, maupun sebaliknya kembali dibuka mulai pukul 17.00 WIB.
Meski demikian, jalur ini belum bisa dilintasi secara normal. Pasalnya petugas Polres Cianjur maupun Polres Bogor tetap memberlakukan sistem buka tutup, karena kendaraan roda empat hanya bisa melintas di satu jalur.
“Karena dianggap sudah aman untuk dilintasi, maka jalur kita buka. Hanya yang kita buka baru satu jalur, sehingga kendaraan harus bergantian melewati lokasi longsor," ujar Kasatlantas Polres Cianjur AKP Sudewo saat dihubungi, Kamis (10/1/2013).
Ditambahkan dia, pemberlakuan kembali jalur Puncak Bogor, sudah berdasarkan pertimbangan yang matang. "Kami sudah berkoodinasi dengan pihak Bina Marga dan Pengairan. Kami sepakat untuk membuka jalur agar dilintasi kendaraan roda empat," sambungnya.
Selain itu, kendaraan yang melintasi lokasi longsor harus tetap berhati-hati dan mengurangi kecepatannya karena khawatir terjadi getaran-getaran yang mengakibatkan longsor susulan.
Sebelumnya, diduga karena tergerus air akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Cipanas dan Puncak, tebing setinggi sekitar 70 meter yang berada di belakang pagar komplek vila The Villas, tiba-tiba longsor.
Panjang longsoran sendiri mencapai hingga 120 meter. Akibatnya, material tanah dan batu sebanyak 1200 meterkubik, yang berasal dari tebing sepanjang 120 meter tumpah dan menutupi jalan raya Puncak. Akibatnya, jalur utama Bogor-Cianjur tersebut tertutup total untuk kendaraan.
Longsor yang menutupi akses utama Bogor-Cianjur tersebut, membuat ratusan pengendara yang berada di jalan Raya Puncak, terjebak. Ratusan pengemudi yang kebanyakan sopir pengangkut sayuran dan barang-barang yang biasa dikirim ke Jakarta tersebut, terpaksa menginap di jalan raya puncak untuk menunggu proses Evakuasi.
“Saya sudah sejak jam 5 sore (Rabu, red) di sini. Saya kira akan selesai cepat, ternyata saya harus menginap dan samapi sekarang belum bisa jalan,” ungkap Abit (32), pengangkut sayur asal Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Bahkan, puluhan sopir yang rata-rata sopir kendaraan bak terbuka pengangkut sayur tersebut yang terjebak di sekitar lokasi selama 19 jam sempat terpancing emosinya dan melakukan protes kepada pihak kepolisian.
"Kita lihat sendiri kan, satu jalur sudah bisa dilewati. Kami hanya minta waktu, biar semua kendaraan yang terjebak di sini, bisa lewat. Saya sudah sejak sore kemarin di sini. Saya harus antar sayur lagi ke Jakarta, hari ini," kata Suryana.
(san)