Jakarta banjir, PU genjot pembangunan Waduk Ciawi

Kamis, 10 Januari 2013 - 01:15 WIB
Jakarta banjir, PU genjot pembangunan Waduk Ciawi
Jakarta banjir, PU genjot pembangunan Waduk Ciawi
A A A
JAKARTA - Sindonews.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memprioritaskan pembangunan Waduk Ciawi, Jawa Barat, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi banjir di Jakarta. Percepatan pembangunan waduk ini, tengah dipersiapkan dengan memulai penyusunan detail engineering design (DED).

“Waduk Ciawi ini sudah diprogramkan dan akan dibangun untuk mengurangi debit air di Kali Ciliwung, sehingga bisa mengatasi banjir di Jakarta,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam jumpa pers di kantor Kementerian PU di Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Sebelumnya pembangunan waduk ini, kata Djoko, belum diprioritaskan dibangun pemerintah karena kapasitasnya terlalu kecil untuk bisa atasi banjir. Kendati demikian, pembangunan waduk ciawi kini menjadi prioritas karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membutuhkan air baku, air minum, dan untuk konservasi agar bisa atasi banjir.

“Karena itu, proyek ini diprogramkan kembali untuk segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” papar Djoko.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Muhammad Hasan menambahkan, pihaknya masih akan mengkaji pembangunan waduk ini. Kajian yang akan dilakukan itu diperkirakan membutuhkan waktu hingga satu tahun, karena masih harus disusun DED serta teknik proses pembangunannya.

Kajian itu juga akan mengetahui berapa banyak titik banjir yang dapat diatasi. “Pembangunan waduknya tidak mudah karena harus memperhitungkan ketinggian waduk dan risiko yang mungkin bisa ditimbulkan oleh hajat hidup orang banyak di hilir,” urai Hasan.

Di samping itu, lanjut dia, pembangunan waduk ini juga perlu disertifikasi oleh lembaga independen, Komisi Keamanan Bendungan, yang masih di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut Hasan, pembangunan waduk dengan volume air mencapai 25 juta meter kubik ini diperkirakan membutuhkan dana yang cukup besar.

"Hal itu terkait dengan proses pembebasan lahan yang mesti dilakukan. Saat ini lahan untuk pembangunan waduk itu belum siap. Anggarannya kemungkinan mahal,” terangnya.

Namun begitu, menurutnya pembangunan waduk ini direncanakan dapat tetap dibangun dengan biaya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembangunan ini juga tidak akan diberikan kepada pihak swasta. “Nanti kami dari Kementerian Pekerjaan Umum yang akan bangun,” pungkas dia.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5724 seconds (0.1#10.140)