Rasyid akan diperiksa pekan depan
A
A
A
Sindonews.com - Putra bungsu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, M Rasyid Amrullah (22), dipastikan akan diperiksa kepolisian pekan depan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, sampai hari ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, terkait kondisi Rasyid.
"Jika sudah dinyatakan sehat, maka langsung dilakukan pemeriksaan," katanya, di Polda Metro Jaya, Jumat (4/1/2013).
Menurut Rikwanto, berdasarkan hasil koordinasi dengan dokter yang menangani Rasyid hari ini, beliau dinyatakan masih perlu perawatan rumah sakit.
"Kalau sudah dinyatakan sehat kita akan jemput untuk dilakukan pemeriksaan. Yang menentukan sehat atau tidak itu dokter yang merawat," ujarnya.
Rikwanto menegaskan, keluarga Rasyid sepenuhnya sudah menyerahkan kasus ini kepada penegak hukum dan diproses sesuai dengan UU yang berlaku.
Sejauh ini pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada 17 orang saksi. Pada Kamis 3 Januari 2013 kemarin, ada empat saksi tambahan diantaranya dua orang anggota pamwal dan dua orang petugas Jasamarga untuk membantu masalah laka lantas dengan perannya masing-masing.
"Kita lihat nanti, kalau memang masih dibutuhkan saksi-saksi lainnya makan akan kita panggil," tegasnya.
Sementara, terkait adanya saksi yang bernama Rangga Nugraha yang mengaku melihat dan ikut membantu korban kecelakaan, pihaknya belum belum melakukan pemeriksaan terhadap Rangga. Menurutnya, Rangga adalah warga Megamendung, Jawa Barat, yang mengaku menjadi saksi mata dalam kecelakaan maut tersebut.
"Yang bersangkutan ada di Megamendung, kemudian kita tanya kapan bisa datang ke pancoran, lalu dia jawab kalau waktu tidak berbeturan dan tidak repot, dia akan bersedia," tegasnya.
Surat pemanggilan, belum dikirim lantaran Rangga tidak menyebutkan alamat rumahnya secara spesifik. Setelah dihubungi kembali, nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif. Menurutnya, keterangan Rangga diperlukan untuk menyempurnakan kejadian kecelakaan maut tersebut.
"Kita perlu dengar keterangannya. Kalau ada kesaksian lain silahkan datang ke Unit Laka lantas Pancoran. Kesaksiannya sangat berguna untuk menyempurnakan kejadian, meski saat ini dinyatakan sempurna. Supaya tidak membuat penyataan sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, Rangga melalui akun twitternya mengaku saat kecelakaan terjadi, dia tengah mengendarai mobil Avanza. Jaraknya 100 meter dari BMW bernomor polisi B 272 HR yang dikemudikan anak Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa yang meluncur dari arah utara ke selatan.
Diduga karena mengantuk, mobil Rasyid menabrak Luxio F 1622 CY yang ada di depannya. Pintu mobil Luxio pun terbuka dan para penumpangnya terpental ke luar.
Akibat kecelakaan tersebut, dua penumpang Luxio meninggal dan tiga luka. Korban tewas adalah Harun (57), dan M Raihan 14 bulan. Sementara korban luka adalah Nung (30) dan Moh Rifal. Mereka kini dirawat di RS Polri. Satu korban luka lain adalah Supriyati (30), dan masih dirawat di RS UKI.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, sampai hari ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, terkait kondisi Rasyid.
"Jika sudah dinyatakan sehat, maka langsung dilakukan pemeriksaan," katanya, di Polda Metro Jaya, Jumat (4/1/2013).
Menurut Rikwanto, berdasarkan hasil koordinasi dengan dokter yang menangani Rasyid hari ini, beliau dinyatakan masih perlu perawatan rumah sakit.
"Kalau sudah dinyatakan sehat kita akan jemput untuk dilakukan pemeriksaan. Yang menentukan sehat atau tidak itu dokter yang merawat," ujarnya.
Rikwanto menegaskan, keluarga Rasyid sepenuhnya sudah menyerahkan kasus ini kepada penegak hukum dan diproses sesuai dengan UU yang berlaku.
Sejauh ini pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada 17 orang saksi. Pada Kamis 3 Januari 2013 kemarin, ada empat saksi tambahan diantaranya dua orang anggota pamwal dan dua orang petugas Jasamarga untuk membantu masalah laka lantas dengan perannya masing-masing.
"Kita lihat nanti, kalau memang masih dibutuhkan saksi-saksi lainnya makan akan kita panggil," tegasnya.
Sementara, terkait adanya saksi yang bernama Rangga Nugraha yang mengaku melihat dan ikut membantu korban kecelakaan, pihaknya belum belum melakukan pemeriksaan terhadap Rangga. Menurutnya, Rangga adalah warga Megamendung, Jawa Barat, yang mengaku menjadi saksi mata dalam kecelakaan maut tersebut.
"Yang bersangkutan ada di Megamendung, kemudian kita tanya kapan bisa datang ke pancoran, lalu dia jawab kalau waktu tidak berbeturan dan tidak repot, dia akan bersedia," tegasnya.
Surat pemanggilan, belum dikirim lantaran Rangga tidak menyebutkan alamat rumahnya secara spesifik. Setelah dihubungi kembali, nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif. Menurutnya, keterangan Rangga diperlukan untuk menyempurnakan kejadian kecelakaan maut tersebut.
"Kita perlu dengar keterangannya. Kalau ada kesaksian lain silahkan datang ke Unit Laka lantas Pancoran. Kesaksiannya sangat berguna untuk menyempurnakan kejadian, meski saat ini dinyatakan sempurna. Supaya tidak membuat penyataan sendiri," jelasnya.
Sebelumnya, Rangga melalui akun twitternya mengaku saat kecelakaan terjadi, dia tengah mengendarai mobil Avanza. Jaraknya 100 meter dari BMW bernomor polisi B 272 HR yang dikemudikan anak Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa yang meluncur dari arah utara ke selatan.
Diduga karena mengantuk, mobil Rasyid menabrak Luxio F 1622 CY yang ada di depannya. Pintu mobil Luxio pun terbuka dan para penumpangnya terpental ke luar.
Akibat kecelakaan tersebut, dua penumpang Luxio meninggal dan tiga luka. Korban tewas adalah Harun (57), dan M Raihan 14 bulan. Sementara korban luka adalah Nung (30) dan Moh Rifal. Mereka kini dirawat di RS Polri. Satu korban luka lain adalah Supriyati (30), dan masih dirawat di RS UKI.
(rsa)