Cemburu, sopir angkot aniaya istri & ibu mertua
A
A
A
Sindonews.com - Yana (45) seorang sopir angkot tega menganiaya SA (28) istrinya sendiri, di kediamannya Kampung Cienggong, RT 02/05, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Ironisnya, WA (50) ibu kandung SA yang merupakan mertuanya sendiri, ikut menjadi sasaran amarah pelaku saat hendak melerai. Akibatnya kedua korban mengalami luka memar di bagian wajah setelah kena pukul dan lemparan asbak.
Informasi dihimpun menyebutkan, diduga tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terjadi karena pelaku cemburu, setelah melihat isi short messaging service (SMS) dari laki-laki lain di handphone istrinya dengan kalimat mesra.
Saat itu juga pelaku naik pitam, dan menuduh korban selingkuh dengan nada kasar. Tak terima dengan tuduhan tersebut, korban mengelak dan terjadi cecok hingga berakhir dengan penganiayaan.
"Saya dituduh selingkuh. Saya jawab tidak. Saya malah dipukul dan dilempar dengan gelas dan asbak," ungkap SA saat membuat laporan di Polsek Cijeruk, Kamis (3/1/2013).
Akibatnya, SA mengalami luka di kepala dan pelipisnya. Tak hanya itu, WA, yang berusaha melerai pun terkena pukul dan lemparan asbak ke wajahnya.
SA mengatakan, hubungan rumah tangganya memang akhir-akhir ini dengan suaminya sudah retak karena rasa cemburu.
"Sudah lama memang sering ribut. Suami saya sering marah-marah tidak jelas," tandasnya.
Tak terima di perlakukan seperti itu, kedua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Cijeruk.
Kanitreskrim Polsek Cijeruk AKP Subandriyo membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terkait laporan SA dan WA.
"Kasusnya masih kita selidiki. Sementara terlapor langsung kabur usai melakukan penganiayaan. Anggota sedang melakukan pengejaran terhadap terlapor," ungkapnya.
Ironisnya, WA (50) ibu kandung SA yang merupakan mertuanya sendiri, ikut menjadi sasaran amarah pelaku saat hendak melerai. Akibatnya kedua korban mengalami luka memar di bagian wajah setelah kena pukul dan lemparan asbak.
Informasi dihimpun menyebutkan, diduga tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terjadi karena pelaku cemburu, setelah melihat isi short messaging service (SMS) dari laki-laki lain di handphone istrinya dengan kalimat mesra.
Saat itu juga pelaku naik pitam, dan menuduh korban selingkuh dengan nada kasar. Tak terima dengan tuduhan tersebut, korban mengelak dan terjadi cecok hingga berakhir dengan penganiayaan.
"Saya dituduh selingkuh. Saya jawab tidak. Saya malah dipukul dan dilempar dengan gelas dan asbak," ungkap SA saat membuat laporan di Polsek Cijeruk, Kamis (3/1/2013).
Akibatnya, SA mengalami luka di kepala dan pelipisnya. Tak hanya itu, WA, yang berusaha melerai pun terkena pukul dan lemparan asbak ke wajahnya.
SA mengatakan, hubungan rumah tangganya memang akhir-akhir ini dengan suaminya sudah retak karena rasa cemburu.
"Sudah lama memang sering ribut. Suami saya sering marah-marah tidak jelas," tandasnya.
Tak terima di perlakukan seperti itu, kedua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Cijeruk.
Kanitreskrim Polsek Cijeruk AKP Subandriyo membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan terkait laporan SA dan WA.
"Kasusnya masih kita selidiki. Sementara terlapor langsung kabur usai melakukan penganiayaan. Anggota sedang melakukan pengejaran terhadap terlapor," ungkapnya.
(stb)