2015, Jasa Marga prediksi DKI akan lumpuh
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Adityawarman memproyeksikan tahun 2015, lalu-lintas DKI Jakarta akan lumpuh bila pembangunan yang ada tidak dibarengi dengan pembangunan moda transportasi yang memadai.
"2014-2015, Jakarta akan lumpuh kalau tidak ada moda tranportasi lain," ujar Aditya dalam konferensi pers di Kantor Pusat JSMR, Jakarta, Kamis (3/1/2013).
Hal tersebut, kata Aditya, mengingat pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat terus meningkat setiap tahunnya dan jumlahnya sudah semakin menghawatirkan. Dari kacamata perseroan, hal tersebut tercermin dari semakin tingginya volume kendaraan yang setiap harinya melalui jalan-jalan Ibu kota.
"Tahun 2011 volume lalu lintas 2,96 juta kendaraan per hari. Angka tersebut tumbuh menjadi 3,20 juta kendaraan per hari pada 2012," terang Aditya.
Untuk itu, dirinya berpendapat, guna mengatasi permasalahan kemacetan di DKI, yang harus dilakukan bukanlah dengan membangun ruas jalan tol baru, tetapi adalah bagaimana membangun moda tranportasi yang memadai.
"Saya setuju dengan rencana Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), yang mencanangkan tidak akan membangun jalan tol baru. Karena memang yang lebih penting, menyediakan moda tranportasi lain yang memadai," tegasnya.
"2014-2015, Jakarta akan lumpuh kalau tidak ada moda tranportasi lain," ujar Aditya dalam konferensi pers di Kantor Pusat JSMR, Jakarta, Kamis (3/1/2013).
Hal tersebut, kata Aditya, mengingat pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat terus meningkat setiap tahunnya dan jumlahnya sudah semakin menghawatirkan. Dari kacamata perseroan, hal tersebut tercermin dari semakin tingginya volume kendaraan yang setiap harinya melalui jalan-jalan Ibu kota.
"Tahun 2011 volume lalu lintas 2,96 juta kendaraan per hari. Angka tersebut tumbuh menjadi 3,20 juta kendaraan per hari pada 2012," terang Aditya.
Untuk itu, dirinya berpendapat, guna mengatasi permasalahan kemacetan di DKI, yang harus dilakukan bukanlah dengan membangun ruas jalan tol baru, tetapi adalah bagaimana membangun moda tranportasi yang memadai.
"Saya setuju dengan rencana Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), yang mencanangkan tidak akan membangun jalan tol baru. Karena memang yang lebih penting, menyediakan moda tranportasi lain yang memadai," tegasnya.
(stb)