Korban kecelakaan maut anak Hatta dikenal santun
A
A
A
Sindonews.com - Harun, salah satu korban tabrakan maut anak bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Muhamad Rasyid Amrullah (22), dikenal sebagai sosok pribadi yang ramah. Hal itu diungkapkan para tetangganya, di Jalan Semangka I, Kecamatan Cibodas Sari, Kota Tangerang, Banten.
Harun juga dikenal sebagai sosol yang rajin bersedekah. Mariah (70), salah seorang tetanga Harun mengaku sudah lama mengenal lama sosok Harun yang ramah dan santun. Keluarganya mereka bahkan sudah kenal dekat, dan suka mengobrol selama berjam-jam. "Keluarganya semua ramah," katanya, di Tangerang, Rabu (2/1/2013).
Lebih lanjut, Mariah mengaku kaget mendengar kecelakaan yang terjadi pada Harun sampai menyebabkan korban meninggal. Menurutnya, tidak ada tanda apa-apa kalau Harun akan meninggal. Harun merupakan seorang yang pekerja keras, suka bersedekah, dan mudah bergaul, sehingga warga di daerah tempat tinggalnya menyukainya.
Hal senada diungkapkan Hj. Maryam, tetangga Harun lainnya. Dia mengaku, berita itu yang terdengar tentang kecelakaan sempat simpang siur. Sebelumnya beredar kabar, yang meninggal adalah anaknya Harun yang bernama Erni. Namun meninggalnya bukan karena kecelakaan, tapi dibunuh.
"Saya sempat kaget, tapi setelah melihat berita ternyata Pak Harun yang meninggal," terang Maryam.
Maryam mengatakan, Harun sudah lama menjual rumahnya di Jalan Semangka I nomor 99, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang. "Sudah tujuh bulan," terangnya.
Maryam melanjutkan, rumah Harun sekarang sepi. Sesekali istrinya datang untuk mengobrol dengan para tetangga dekat rumahnya. Saat ini, Harun tinggal dengan anaknya Erni yang mengontrak di Jalan Dukuh, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang.
Sementara itu, Maria memperhatikan banyak orang yang berkumpul di depan rumah Harun pasca tragedi itu. Polisi dan wartawan banyak yang datang, tapi tidak mendapatkan apa-apa karena rumah Harun sudah dijual.
Maria pun tidak membenarkan kalau Hatta Rajasa mendatangi rumah Harun yang di Jalan Semangka 1. "Kalau Menteri yang datang semua orang di sini pasti tahu," tukasnya.
Harun juga dikenal sebagai sosol yang rajin bersedekah. Mariah (70), salah seorang tetanga Harun mengaku sudah lama mengenal lama sosok Harun yang ramah dan santun. Keluarganya mereka bahkan sudah kenal dekat, dan suka mengobrol selama berjam-jam. "Keluarganya semua ramah," katanya, di Tangerang, Rabu (2/1/2013).
Lebih lanjut, Mariah mengaku kaget mendengar kecelakaan yang terjadi pada Harun sampai menyebabkan korban meninggal. Menurutnya, tidak ada tanda apa-apa kalau Harun akan meninggal. Harun merupakan seorang yang pekerja keras, suka bersedekah, dan mudah bergaul, sehingga warga di daerah tempat tinggalnya menyukainya.
Hal senada diungkapkan Hj. Maryam, tetangga Harun lainnya. Dia mengaku, berita itu yang terdengar tentang kecelakaan sempat simpang siur. Sebelumnya beredar kabar, yang meninggal adalah anaknya Harun yang bernama Erni. Namun meninggalnya bukan karena kecelakaan, tapi dibunuh.
"Saya sempat kaget, tapi setelah melihat berita ternyata Pak Harun yang meninggal," terang Maryam.
Maryam mengatakan, Harun sudah lama menjual rumahnya di Jalan Semangka I nomor 99, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang. "Sudah tujuh bulan," terangnya.
Maryam melanjutkan, rumah Harun sekarang sepi. Sesekali istrinya datang untuk mengobrol dengan para tetangga dekat rumahnya. Saat ini, Harun tinggal dengan anaknya Erni yang mengontrak di Jalan Dukuh, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang.
Sementara itu, Maria memperhatikan banyak orang yang berkumpul di depan rumah Harun pasca tragedi itu. Polisi dan wartawan banyak yang datang, tapi tidak mendapatkan apa-apa karena rumah Harun sudah dijual.
Maria pun tidak membenarkan kalau Hatta Rajasa mendatangi rumah Harun yang di Jalan Semangka 1. "Kalau Menteri yang datang semua orang di sini pasti tahu," tukasnya.
(san)