IPW: Polisi istimewakan anak Hatta Rajasa
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai polisi telah melakukan perlakuan istimewa terhadap putra sulung Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Rasyid Amrullah.
Menurutnya, hal itu terlihat saat polisi menutup-nutupi rumah sakit tempat Rasyid melakukan pengobatan pasca menabrak mobil Luxio di ruas Tol Jagorawi yang menyebabkan dua orang meninggal.
"Ada apa ini, kenapa polisi harus istimewakan dia (Rasyid)?, dia kan pelaku tabrakan, kenapa harus ditutup-tutupi, ini sikap yang salah," gusarnya kepada Sindonews, Rabu (2/1/2013).
Neta memaparkan, hal ini jauh berbeda dengan apa yang dilakukan kepolisian terhadap sopir maut Afriani, dan Novie Amelia yang sempat mendapat sorotan publik.
"Polisi itu seharusnya memenuhi unsur keadilan, jangan berpihak dan jangan lakukan hal-hal istimewa," tegasnya.
Dia menyarankan, agar polisi tetap melakukan kewajibannya untuk meneruskan proses hukum yang berlaku.
Sebelumnya, Selasa 1 Januari 2013, sekira pukul 05.45 WIB pagi, terjadi tabrakan di tol Jagorawi arah selatan, tepatnya di KM 3.500 antara Mobil Daihatsu Luxio bernopol F 1622 CY, yang di kemudikan oleh Frans Joner Sirait (37), dan mobil Jeep BMW bernopol B 272 HR, yang dikemudikan oleh M Rasyid Amrulloh (22).
Dalam peristiwa tersebut, dua orang atas nama Harun (57) dan M Raihan umur 14 bulan tewas. Sementara dua orang mengalami luka ringan. Diantaranya Nung (30), dan Mohammad Rifan (8), dan Norman (41).
"Dua orang tewas dalam kejadian tersebut sementara dua lainnya. Menderita luka ringan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, melalui pesan singkatnya kepada Sindonews.
Penyebab kejadian ini menurut laporan yang diterima terjadi, karena pengendara Jeep BMW B 272 HR, diduga mengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga menyeruduk mobil Luxio F 1622 CY dari belakang.
Menurutnya, hal itu terlihat saat polisi menutup-nutupi rumah sakit tempat Rasyid melakukan pengobatan pasca menabrak mobil Luxio di ruas Tol Jagorawi yang menyebabkan dua orang meninggal.
"Ada apa ini, kenapa polisi harus istimewakan dia (Rasyid)?, dia kan pelaku tabrakan, kenapa harus ditutup-tutupi, ini sikap yang salah," gusarnya kepada Sindonews, Rabu (2/1/2013).
Neta memaparkan, hal ini jauh berbeda dengan apa yang dilakukan kepolisian terhadap sopir maut Afriani, dan Novie Amelia yang sempat mendapat sorotan publik.
"Polisi itu seharusnya memenuhi unsur keadilan, jangan berpihak dan jangan lakukan hal-hal istimewa," tegasnya.
Dia menyarankan, agar polisi tetap melakukan kewajibannya untuk meneruskan proses hukum yang berlaku.
Sebelumnya, Selasa 1 Januari 2013, sekira pukul 05.45 WIB pagi, terjadi tabrakan di tol Jagorawi arah selatan, tepatnya di KM 3.500 antara Mobil Daihatsu Luxio bernopol F 1622 CY, yang di kemudikan oleh Frans Joner Sirait (37), dan mobil Jeep BMW bernopol B 272 HR, yang dikemudikan oleh M Rasyid Amrulloh (22).
Dalam peristiwa tersebut, dua orang atas nama Harun (57) dan M Raihan umur 14 bulan tewas. Sementara dua orang mengalami luka ringan. Diantaranya Nung (30), dan Mohammad Rifan (8), dan Norman (41).
"Dua orang tewas dalam kejadian tersebut sementara dua lainnya. Menderita luka ringan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, melalui pesan singkatnya kepada Sindonews.
Penyebab kejadian ini menurut laporan yang diterima terjadi, karena pengendara Jeep BMW B 272 HR, diduga mengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga menyeruduk mobil Luxio F 1622 CY dari belakang.
(rsa)