Pungutan di SMPN 4 Cibinong dikeluhkan

Sindonews.com – Sejumlah orang tua siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Cibinong, Jawa Barat mengeluhkan pungutan yang terjadi di sekolah tersebut.

Menurut HF salah seorang orang tua murid, dirinya merasa terbebani dengan sejumlah pungutan yang ada. Misalnya, siswa diharuskan membayar bimbingan belajar (Bimbel) Rp60 ribu per siswa.

“Ada beberapa orang tua murid yang juga mengaku terbebani dengan pungutan tersebut. Apalagi untuk masuk ke sekolah ini harus membayar sejumlah uang yang nilainya jutaan rupiah,” ungkap HF kepada SINDO, Selasa 2 Oktober 2012.

Mustinya hal ini, kata dia, menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor agar pungutan yang dilakukan pihak sekolah tidak memberatkan warga.

Kepala Sekolah SMPN 4 Cibinong Achsan Husairi, ketika dihubungi SINDO membenarkan sekolah memungut iuran bimbel tersebut. Tapi dia menolak pungutan bimbel tersebut dilakukan tanpa persetujuan orang tua dan ditarget.

“Memang benar ada uang untuk bimbel tapi ini sudah dikonsultasikan kepada orangtua murid melalui komite sekolah,” kilah Achsan.

Sebelum hal tersebut digulirkan, tegas Achsan, sekolah telah menempuh musyawarah dengan mengundang para orang tua siswa melalui komite sekolah.

Pungutan bimbel, kata Achsan, berlaku untuk siswa calon peserta Ujian Nasional (UN) dan materi yang diberikan juga pelajaran yang diujikan dalam UN.

Sementara mengenai pungutan biaya masuk dalam penerimaan siswa baru (PSB) yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah, pria setengah baya ini tak menampik hal tersebut.

“Kalau ada pungutan uang saya rasa memang ada. Namun jumlahnya saya kurang tahu karena ada panitia penerimaan,” ungkap Achsan.

Achsan menjelaskan, sekolah ini saat PSB menerima banyak titipan mulai dari pejabat di dinas pendidikan, Rumga Bupati Bogor, Dinsos sampai kepolisian dan wartawan.