Potensi bencana meningkat, BNPB-UNPFA kerjasama
A
A
A
Sindonews.com - Terkait dengan meningkatnya potensi bencana alam di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan kerjasama dengan The United Nations Population Fund (UNPFA).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat pers konferens di Hotel Borobudur, di Jakarta. Kerjasama dengan UNPFA berkaitan dengan masalah kependudukan di Indonesia yang berpotensi terkena dampak dari bencana alam yang akan terjadi.
Diharapkan BNPB akan dengan cepat mendapatkan data kependudukan di daerah yang terkena bencana sehingga dapat dengan cepat melakukan pendataan terhadap penduduk yang menjadi korban.
Sebelumnya UNPFA telah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) lebih dari 30 tahun. UNPFA membantu BPS dalam hal pendataan penduduk Indonesia (sensus penduduk). Dinilai bagus, BNPN ikut bekerjasama dengan UNFPA melalui BPS.
Lalu, Sutopo menyatakan data penduduk sangat penting untuk menghitung jumlah penduduk terkait dengan penduduk yang menjadi korban.
"Sangat penting datanya untuk menghitung jumlah penduduk yang ada di daerah bencana, terutama untuk data jumlah pengungsi, nampak rentang, dan jenis kelamin," katanya di Jakarta, Selasa, (05/06/2012).(azh)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat pers konferens di Hotel Borobudur, di Jakarta. Kerjasama dengan UNPFA berkaitan dengan masalah kependudukan di Indonesia yang berpotensi terkena dampak dari bencana alam yang akan terjadi.
Diharapkan BNPB akan dengan cepat mendapatkan data kependudukan di daerah yang terkena bencana sehingga dapat dengan cepat melakukan pendataan terhadap penduduk yang menjadi korban.
Sebelumnya UNPFA telah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) lebih dari 30 tahun. UNPFA membantu BPS dalam hal pendataan penduduk Indonesia (sensus penduduk). Dinilai bagus, BNPN ikut bekerjasama dengan UNFPA melalui BPS.
Lalu, Sutopo menyatakan data penduduk sangat penting untuk menghitung jumlah penduduk terkait dengan penduduk yang menjadi korban.
"Sangat penting datanya untuk menghitung jumlah penduduk yang ada di daerah bencana, terutama untuk data jumlah pengungsi, nampak rentang, dan jenis kelamin," katanya di Jakarta, Selasa, (05/06/2012).(azh)
()