IPW: Lengkapi kampus dengan metal detector

Sindonews.com - Ketua Presidium Indonesia Police Wacth (IPW) Neta S Pane mengaku prihatin dengan peristiwa penembakan yang dialami Satpam Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Dengan adanya kejadian tersebut, seharusnya sistem pengamanan di setiap pintu masuk kampus diperketat dengan dilengkapi metal detector saja. Dan tidak perlu dilengkapi dengan senjata api, itu saja sudah cukup," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (26/5/2012).

Neta menambahkan, selain dilengkapi dengan alat metal detector, polisi sekitar mulai dari Polres dan Polsek juga harus meningkatkan patroli rutin di sekitar kampus.

"Polri harus menyadari, kampus sekarang ini ternyata sudah jadi incaran penjahat. Karenanya, mereka harus meningkatkan patroli agar peristiwa tersebut tidak terulang," ungkapnya.

Dari data IPW, peredaran senjata api di masyarakat sipil sudah semakin banyak, yakni sekitar 100 ribu pucuk yang terdiri dari senjata api legal, seludupan, rakitan, purnawirawan, dan daerah konflik. Untuk itu, Polri harus mengeluarkan kebijakan melarang sipil memiliki senpi.

"Dengan cara semua ijin dicabut dan dilakukan operasi besar-besaran untuk menyita semua senpi ditangan sipil," terangnya.

Seperti diketahui, pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) menembak dua orang petugas keamanan kampus IPB, yakni Supriyatna dan Hardi hingga tewas.

Peristiwa tersebut terjadi di depan Masjid Al Huriyah, Kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor. Keduanya tewas ditembak bagian dada ketika memergoki para pelaku yang hendak mencuri sepeda motor. Untuk pengembangan, kasus penembakan terhadap dua satpam IPB terus dilakukan polisi. (san)