Pilgub DKI berotensi konflik antar pendukung
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melihat adanya potensi konflik dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 yang akan datang. Hal itu dilihat dari banyaknya pasangan calon yang ikut dalam perebutan kursi DKI 1.
"Polda metro harus segera melakukan deteksi dini dengan mengedepankan Polsek dan intelijennya, sehingga potensi konflik pilgub DKI bisa diantisipasi dengan cepat tanpa sempat menjadi gejolak maupun benturan sosial," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Sabtu 19 Mei 2012.
Ditambahkan Neta, dengan banyaknya pasangan calon, maka dukungan warga Jakarta juga bakal terpecah sesuai dengan pilihan masing-masing calon. Terlebih, tingginya perbedaan kepentingan antarmasing-masing calon dan pendukung pasangan calon rawan dengan gesekan.
"Banyaknya kepentingan tersebut praktis menjadi kian tingginya konflik, dan bukan mustahil ini akan menjadi ancaman konflik antar para pendukung calon, baik menjelang maupun paska Pilgub nanti," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, untuk melakukan pengamanan aparat kepolisian akan melakukan penjagaan ekstra. Salah satunya dengan melakukan pengawalan terhadap masing-masing pasangan calon yang akan bertarung.
"Untuk enam pasangan calon masing-masing dijaga oleh tiga anggota dan dua shift, mulai dari Brimob, Objek Vital (Obvit) Polda Metro Jaya dan anggota khusus. Hal ini demi keamanan para pasangan cagub dan cawagub," ungkapnya. (san)
"Polda metro harus segera melakukan deteksi dini dengan mengedepankan Polsek dan intelijennya, sehingga potensi konflik pilgub DKI bisa diantisipasi dengan cepat tanpa sempat menjadi gejolak maupun benturan sosial," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Sabtu 19 Mei 2012.
Ditambahkan Neta, dengan banyaknya pasangan calon, maka dukungan warga Jakarta juga bakal terpecah sesuai dengan pilihan masing-masing calon. Terlebih, tingginya perbedaan kepentingan antarmasing-masing calon dan pendukung pasangan calon rawan dengan gesekan.
"Banyaknya kepentingan tersebut praktis menjadi kian tingginya konflik, dan bukan mustahil ini akan menjadi ancaman konflik antar para pendukung calon, baik menjelang maupun paska Pilgub nanti," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, untuk melakukan pengamanan aparat kepolisian akan melakukan penjagaan ekstra. Salah satunya dengan melakukan pengawalan terhadap masing-masing pasangan calon yang akan bertarung.
"Untuk enam pasangan calon masing-masing dijaga oleh tiga anggota dan dua shift, mulai dari Brimob, Objek Vital (Obvit) Polda Metro Jaya dan anggota khusus. Hal ini demi keamanan para pasangan cagub dan cawagub," ungkapnya. (san)
()