SBY diingatkan jangan remehkan gerakan buruh

Sindonews.com - Puluhan ribu massa buruh se-Jabodetabek melakukan unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan, Jalan Raya Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jangan mempermainkan nasib buruh.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka yang ikut bergabung dengan ribuan buruh mengatakan, buruh adalah rakyat dan rakyat adalah buruh. "Buruh adalah rakyat. Urat nadi rakyat adalah buruh," ujar Rieke saat orasinya di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2012).

Dikatakannya, walaupun sudah 126 tahun peringatan hari buruh internasional atau May Day, kehidupan buruh di Indonesia masih jauh dari kata sejahtera.

"Saat ini kami peringatkan kepada yang ada di Istana (SBY-Boediono), jangan main-main dengan gerakan buruh," tambahnya.

Lebih lanjut Rieke mengaku senang dan bangga kepada gerakan buruh selama dua tahun terakhir ini. "2 tahun terakhir ini saya bangga dan berterimakasih kepada buruh. Secara jelas gerakan buruh menjadi gerakan politik di tanah air. Saya meminta bantuan kepada pimpinan-pimpinan berserikat buruh untuk tidak mau dibeli politikus," imbuhnya.

Kendati demikian, ia berharap di May Day kali ini kedepannya Pemerintah bisa menyejahterakan nasib buruh.
"Saya tidak mau lagi mendengar upah makan buruh kurang. Saya Rieke Diah Pitaloka akan berada di barisan buruh untuk menyuarakannya," pungkasnya.

Berdasakan pantauan sindonews, puluhan ribu buruh tersebut tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI). Sejumlah organisasi buruh yang tergabung dalam MPBI diantaranya yakni KSPSI, KSBI dan KSPI, FSP TSK, FSBI, GSPMII, OPSI, FSP LEM, FSP FARKES, FS Pewarta dan SPIN sejak pukul 11:30 WIB berhasil mengepung Istana Kepresidenan. (wbs)