Partisipasi pemilih di pilgub Jakarta tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Potensi partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta periode 2012-2017 ini diprediksi tinggi. Hal itu pun merupakan hasil dari survei yang dilakukan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fisip Universitas Indonesia (UI).
Survei itu dilakukan sejak 12-17 April 2012 menggunakan wawancara telepon pada 742 responden.
"Ketika ditanyakan tentang kesediaan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih, mayoritas responden (80,72 persen) menyatakan bersedia," ujar Direktur Puskapol Sri Budi Eko Wardani, dalam laporan hasil survei Pemilukada DKI dengan tema 'Banyak Masalah, Banyak Calon, Banyak Keraguan' di Hotel Ibis Tamarin, Jalan K.H Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2012).
Hal ini, sambung dia, berarti potensi partisipaso pemilih dalam Pemilukada Juli mendatang diprediksi tinggi. Ditambahkannya, kesediaan ini harus diimbangi dengan akurasi dalam pendaftaran pemilih oleh KPU DKI Jakarta.
Saat ini tahap pendaftaran pemilih sudah sampai pada pengecekan Daftar Pemilih Sementara (DPS) oleh pemilih.
"Sosialisasi tahapan ini penting agar pemilih yang belum terdaftar dapat segera melaporkan pada aparat kelurahan," ucapnya.
Di sisi lain, survei telepon ini mencatat ada sejumlah responden (17,52 persen) yang memastikan tidak bersedia datang ke TPS. Mereka yang tidak bersedia datang ke TPS adalah yang merasa bahwa tidak ada kandidat yang mampu bereskan masalah Jakarta.
Sementara, mayoritas tahu pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta. Sejumlah 67,78 persen responden mengaku tahu dan menjawab dengan benar hari pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu 11 Juli 2012.
Data ini menunjukkan responden pemilik telepon cukup baik terpapar informasi tentang Pemilukada walaupun jumlah yang tidak tahu pelaksanaan pemilukada termasuk banyak (31,8 persen).
"Artinya sosialisasi KPU DKI Jakarta harus lebih gencar," pungkasnya.(azh)
Survei itu dilakukan sejak 12-17 April 2012 menggunakan wawancara telepon pada 742 responden.
"Ketika ditanyakan tentang kesediaan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih, mayoritas responden (80,72 persen) menyatakan bersedia," ujar Direktur Puskapol Sri Budi Eko Wardani, dalam laporan hasil survei Pemilukada DKI dengan tema 'Banyak Masalah, Banyak Calon, Banyak Keraguan' di Hotel Ibis Tamarin, Jalan K.H Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2012).
Hal ini, sambung dia, berarti potensi partisipaso pemilih dalam Pemilukada Juli mendatang diprediksi tinggi. Ditambahkannya, kesediaan ini harus diimbangi dengan akurasi dalam pendaftaran pemilih oleh KPU DKI Jakarta.
Saat ini tahap pendaftaran pemilih sudah sampai pada pengecekan Daftar Pemilih Sementara (DPS) oleh pemilih.
"Sosialisasi tahapan ini penting agar pemilih yang belum terdaftar dapat segera melaporkan pada aparat kelurahan," ucapnya.
Di sisi lain, survei telepon ini mencatat ada sejumlah responden (17,52 persen) yang memastikan tidak bersedia datang ke TPS. Mereka yang tidak bersedia datang ke TPS adalah yang merasa bahwa tidak ada kandidat yang mampu bereskan masalah Jakarta.
Sementara, mayoritas tahu pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta. Sejumlah 67,78 persen responden mengaku tahu dan menjawab dengan benar hari pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu 11 Juli 2012.
Data ini menunjukkan responden pemilik telepon cukup baik terpapar informasi tentang Pemilukada walaupun jumlah yang tidak tahu pelaksanaan pemilukada termasuk banyak (31,8 persen).
"Artinya sosialisasi KPU DKI Jakarta harus lebih gencar," pungkasnya.(azh)
()