Polri takut panggil anggota TNI AL

Senin, 16 April 2012 - 17:08 WIB
Polri takut panggil...
Polri takut panggil anggota TNI AL
A A A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya sudah berkali-kali berupaya memanggil Kelasi Albert anggota TNI AL, saksi kunci dalam kasus tewasnya Kelasi Arifin di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara. Namun Albert tak juga memenuhi panggilan polisi. Akibatnya rencana pemeriksaan selalu gagal.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, hari ini polisi kembali memanggil Albert untuk diperiksa di Polres Metro Jakarta Utara. Namun, Rikwanto belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan akan memenuhi panggilan ini atau tidak.

"Sudah beberapa panggilan kami layangkan melalui kesatuannya tapi memang belum juga. Rencananya hari ini dihadapkan untuk diperiksa di Polrestro Jakarta Utara. Semoga saja panggilan yang ke sekian kali ini, yang bersangkutan bisa sampaikan kesaksiannya untuk pertama kali," ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/4/2012).

Namun Rikwanto membantah pihaknya menemukan kesulitan memeriksa anggota TNI. "Tidak ada kesulitan. Itu cuma mekanismenya saja, kami sudah layangkan surat ke TNI," tuturnya.

Dia juga menjelaskan koordinasi antara Polda Metro Jaya dan jajarannya dengan POM TNI sudah berlangsung cukup baik. "Tim kami bagi jadi tim Polda dan Polres, suplai info ke POM TNI. Sebaliknya, POM TNI juga suplai ke kami," kata Rikwanto.

Seperti diketahui Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksama Untung Suropati menjelaskan, pada Sabtu 31 Maret 2012 tengah malam, Arifin berboncengan sepeda motor bersama Albert hendak menuju kapal untuk mengambil sepatu futsal. Namun, saat melintas di Jalan Benyamin Sueb, Arifin melihat ada kerumunan orang. Arifin mendekati kerumunan itu dan ternyata ada seorang sopir truk yang sedang dianiaya sekelompok pemuda.

"Karena mungkin terpanggil, dia akhirnya melerai. Ternyata, justru dia yang kena keroyok," ujar Untung.

Sementara Albert langsung melarikan diri meninggalkan Arifin dan sepeda motornya ke lokasi kejadian. "Dia kabur dan lapor ke Pomal. Baru diketahui kemudian, Arifin tewas di sana," ucapnya.

Arifin tewas dengan luka bacok di bagian punggung. Polisi sudah membekuk satu orang tersangka dalam kasus itu, yakni JRR (21), warga Koja, Jakarta Utara. Polisi menduga ada lebih dari 10 orang pelaku yang mengeroyok JRR dan kini masih dikejar aparat kepolisian. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4935 seconds (0.1#10.140)