LBH: Tarik TNI berkeliaran di sekitar Istana
A
A
A
Sindonews.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) hari ini menggelar acara diskusi mengenai keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kekerasan Polisi terhadap pengunjukrasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Hal ini merupakan sebagai peringatan bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan DPR. Maka itu, aparat TNI yang berkeliaran disekitar kawasan Istana Negara sebaiknya dikembalikan ke markasnya masing-masing.
"14 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI yang berkeliaran di sekitar Istana harus dikembalikan ke barak," ujar Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Nurkholis Hidayat, dalam diskusi bertemakan tentang keterlibatan TNI dan kekerasan Polisi terhadap massa demonstran penolak kenaikan BBM di kantor Kontras, jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat 23 Maret 2012.
Menurutnya, pelibatan aparat TNI untuk menjaga Istana dari aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM, dinilai tidak perlu. Sekadar diketahui, aparat TNI diturunkan pada aksi unjuk rasa buruh menolakan kenaikan harga BBM bersubsidi di depan Istana Negara, Rabu 21 Maret 2012. Padahal aksi unjuk rasa tersebut tidak anarkis.
Hal ini merupakan sebagai peringatan bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan DPR. Maka itu, aparat TNI yang berkeliaran disekitar kawasan Istana Negara sebaiknya dikembalikan ke markasnya masing-masing.
"14 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI yang berkeliaran di sekitar Istana harus dikembalikan ke barak," ujar Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Nurkholis Hidayat, dalam diskusi bertemakan tentang keterlibatan TNI dan kekerasan Polisi terhadap massa demonstran penolak kenaikan BBM di kantor Kontras, jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat 23 Maret 2012.
Menurutnya, pelibatan aparat TNI untuk menjaga Istana dari aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM, dinilai tidak perlu. Sekadar diketahui, aparat TNI diturunkan pada aksi unjuk rasa buruh menolakan kenaikan harga BBM bersubsidi di depan Istana Negara, Rabu 21 Maret 2012. Padahal aksi unjuk rasa tersebut tidak anarkis.
()