Penurunkan foto SBY bentuk kekecewaan mahasiswa
Penurunkan foto SBY bentuk kekecewaan mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Penurunan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di gedung DPR RI beberapa waktu lalu disesalkan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Pasundan (Unpas) Januriadi.
Namun, Januriadi mengatakan pihaknya juga merasa kecewa setelah pencoretan poin ketiga pada tututan Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Jabar.
"Audiensi dengan pimpinan DPR, Pramono Anung, di sana pak Pram menandatangani tuntutan kita. Setelah kita keluar, salah satu tuntutan itu dicoret, Ini membuat kita kecewa," ujar Januriadi di DPR, Senin, (19/3/2012).
Januriadi melanjutkan, penurunan foto tersebut tidak pernah terbesit dalam pikiran mahasiswa sebelumnya, tapi itu muncul karena kecewa saja. "Yang kita lakukan tidak dirancang sedemikian rupa, seperti pengrusakan," ucapnya.
Aktivis tersebut secara tegas mengatakan penurunan foto SBY hanya sebagai bentuk kekecewaan terhadap pencoretan pada poin terahir, pasalnya pencoretan tersebut dilakukan setelah awak media sudah meninggalkan tempat.
"Menurunkan foto SBY hanya bentuk simbolik karena pencoretan poin ketiga di belakang media selesai audiensi, kita kecewa dengan Pram," ketus Januriadi.
Perwakilan Mahasiwa ini tidak melihat bentuk kesengajaan untuk merusak foto SBY, alhasil mereka merasa diberlakukan tidak benar oleh pihak berwajib.
"Kita tidak terima kalau kita dikira menurunkan harga diri bangsa. Tapi lebih kepada memberikan bentuk semangat bahwa kita saat ini hidup dalam kondisi sulit," tukasnya.
Seperti diketahui, poin yang dicoret adalah poin yang berisi turunkan SBY-Boediono. Menurut mahasiswa, pasangan SBY-Boediono dinilai gagal dalam menyejahterakan rakyat. (wbs)
Namun, Januriadi mengatakan pihaknya juga merasa kecewa setelah pencoretan poin ketiga pada tututan Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Jabar.
"Audiensi dengan pimpinan DPR, Pramono Anung, di sana pak Pram menandatangani tuntutan kita. Setelah kita keluar, salah satu tuntutan itu dicoret, Ini membuat kita kecewa," ujar Januriadi di DPR, Senin, (19/3/2012).
Januriadi melanjutkan, penurunan foto tersebut tidak pernah terbesit dalam pikiran mahasiswa sebelumnya, tapi itu muncul karena kecewa saja. "Yang kita lakukan tidak dirancang sedemikian rupa, seperti pengrusakan," ucapnya.
Aktivis tersebut secara tegas mengatakan penurunan foto SBY hanya sebagai bentuk kekecewaan terhadap pencoretan pada poin terahir, pasalnya pencoretan tersebut dilakukan setelah awak media sudah meninggalkan tempat.
"Menurunkan foto SBY hanya bentuk simbolik karena pencoretan poin ketiga di belakang media selesai audiensi, kita kecewa dengan Pram," ketus Januriadi.
Perwakilan Mahasiwa ini tidak melihat bentuk kesengajaan untuk merusak foto SBY, alhasil mereka merasa diberlakukan tidak benar oleh pihak berwajib.
"Kita tidak terima kalau kita dikira menurunkan harga diri bangsa. Tapi lebih kepada memberikan bentuk semangat bahwa kita saat ini hidup dalam kondisi sulit," tukasnya.
Seperti diketahui, poin yang dicoret adalah poin yang berisi turunkan SBY-Boediono. Menurut mahasiswa, pasangan SBY-Boediono dinilai gagal dalam menyejahterakan rakyat. (wbs)
()
Explore More