Agung Laksono ternyata teman bisnis Ayung
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengaku teman dekat Tan Harry Tantono (45) alias Ayung, mantan Direktur Utama Sanex Steel Indonesia yang tewas dibunuh di kamar 2701 Swiss Bellhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Saya sebagai teman, saya layat di rumah sakit, sebagai penghormatan terakhir. Ya sama-sama pengusaha di bidang industri baja dengan karyawan yang cukup banyak," ujar Agung di Gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (20/2/2012).
Atas kematian rekan bisnisnya tersebut, Agung meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan yang terjadi pada 26 Januari lalu. "Saya minta kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dituntaskan, supaya bisa diproses. Apalagi menyebabkan meninggal," tuturnya.
Saat ditanya rekan-rekan media apakah dirinya ikut serta dimintai keterangan oleh penegak hukum terkait pembunuhan Ayung, Agung mengaku belum.
"Enggak, saya hanya kenal beliau sebagai dari aspek kemanusiaan, dan saya hanya memberi doa dan penghormatan terakhir," kata politikus Golkar ini.
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kepolisian harus sukses dalam menghadapi premanisme yang marak terjadi di Indonesia. "Ya negara harus menang menghadapi hal kayak gitu, enggak boleh kalah," katanya.(azh)
"Saya sebagai teman, saya layat di rumah sakit, sebagai penghormatan terakhir. Ya sama-sama pengusaha di bidang industri baja dengan karyawan yang cukup banyak," ujar Agung di Gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (20/2/2012).
Atas kematian rekan bisnisnya tersebut, Agung meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan yang terjadi pada 26 Januari lalu. "Saya minta kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dituntaskan, supaya bisa diproses. Apalagi menyebabkan meninggal," tuturnya.
Saat ditanya rekan-rekan media apakah dirinya ikut serta dimintai keterangan oleh penegak hukum terkait pembunuhan Ayung, Agung mengaku belum.
"Enggak, saya hanya kenal beliau sebagai dari aspek kemanusiaan, dan saya hanya memberi doa dan penghormatan terakhir," kata politikus Golkar ini.
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kepolisian harus sukses dalam menghadapi premanisme yang marak terjadi di Indonesia. "Ya negara harus menang menghadapi hal kayak gitu, enggak boleh kalah," katanya.(azh)
()