Penyalahgunaan trotoar masalah dilematis
A
A
A
Sindonews.com - Tak sedikit trotoar di wilayah DKI Jakarta disalahgunakan, diantaranya dipergunakan sebagai lahan parkir, tempat berjualan para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sebagainya.
Kepala Bidang Humas Polda Metrojaya, Kombes Pol, Rikwanto, mengatakan, permasalahan itu adalah urusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan domainnya adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), bukan di tangan kepolisian.
"Kalau bicara luas, di terminal satu dan dua Bandara Soekarno Hatta saja banyak trotoar dijadikan tempat parkir," ujarnya kepada wartawan di ruangannya, Mapolda Metrojaya, Jakarta, Senin (6/2/2012).
Menurutnya, banyak kemungkinan dalam permasalahan yang membuat kegunaan trotoar disalahgunakan. "Kemungkinan tak ada lahan parkir, bisa juga kemungkinan tak ada tempat berjualan bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL)," tambahnya.
Dia menyayangkan banyaknya trotoar yang beralih fungsi, karena itu merupakan permasalahan yang dilematis. "Manakala digusur PKL nya, mereka akan bertanya dimana tempat berjualan mereka. Maka kala tempat parkir digusur, mereka akan bertanya dimana tempat parkirnya," tuturnya.
Rikwanto menambahkan, sebenarnya bisa saja pihaknya memerintahkan provost untuk menggusur para PKL maupun mobil yang parkir ditrotoar tersebut. "Tapi kan, setelah digusur, dua atau tiga hari kedepannya paling kembali semula," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, permasalahan ini perlu dipahami oleh sejumlah pihak yang akan membangun gedung nantinya di wilayah DKI Jakarta. "Harus dipikirkan dampak lingkungannya. Kapasitas kendaraannya. Kepentingan untuk kantor itu seperti apa," tambahnya. (wbs)
Kepala Bidang Humas Polda Metrojaya, Kombes Pol, Rikwanto, mengatakan, permasalahan itu adalah urusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan domainnya adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), bukan di tangan kepolisian.
"Kalau bicara luas, di terminal satu dan dua Bandara Soekarno Hatta saja banyak trotoar dijadikan tempat parkir," ujarnya kepada wartawan di ruangannya, Mapolda Metrojaya, Jakarta, Senin (6/2/2012).
Menurutnya, banyak kemungkinan dalam permasalahan yang membuat kegunaan trotoar disalahgunakan. "Kemungkinan tak ada lahan parkir, bisa juga kemungkinan tak ada tempat berjualan bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL)," tambahnya.
Dia menyayangkan banyaknya trotoar yang beralih fungsi, karena itu merupakan permasalahan yang dilematis. "Manakala digusur PKL nya, mereka akan bertanya dimana tempat berjualan mereka. Maka kala tempat parkir digusur, mereka akan bertanya dimana tempat parkirnya," tuturnya.
Rikwanto menambahkan, sebenarnya bisa saja pihaknya memerintahkan provost untuk menggusur para PKL maupun mobil yang parkir ditrotoar tersebut. "Tapi kan, setelah digusur, dua atau tiga hari kedepannya paling kembali semula," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, permasalahan ini perlu dipahami oleh sejumlah pihak yang akan membangun gedung nantinya di wilayah DKI Jakarta. "Harus dipikirkan dampak lingkungannya. Kapasitas kendaraannya. Kepentingan untuk kantor itu seperti apa," tambahnya. (wbs)
()