Afriyani Cs tenggak Inex kualitas rendah
A
A
A
Sindonews.com - Jenis Inex yang dipakai empat tersangka kasus Xenia maut di Stadium Club, tempat Afriyani mabuk ternyata kualitasnya jelek.
Direktur Reserse Narkotik dan Obat-obatan (Resnarkoba) Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji mengatakan, ekstasi yang dibeli oleh sopir dan penumpang Xenia maut memiliki kualitas jelek. Hal itu bisa dilihat dari adanya kandungan methamphetamine dalam ekstasi tersebut.
"Kalau kualitas super itu sepenuhnya amphetamine. Itu yang bagus," kata Nugroho di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Nugroho mengatakan, pengemudi Xenia, Afriyani Susanti bersama tiga orang rekannya sempat mengonsumsi inex sebelum insiden maut yang menewaskan sembilan orang itu.
Dari pengakuan Afriyani dan ketiga temannya, mereka patungan membeli dua pil inex di klub malam Stadium Club, yang terletak di Jalan Hayam Wuruk 111, Blok FF-JJ, Jakarta Barat.
"Mereka membeli pil ekstasi di diskotek Stadium. Mereka berempat membeli ekstasi secara patungan. Masing-masing menelan setengah pil," ucapnya.
Dari pengakuan mereka, lanjut Nugroho, harga satu pil inex senilai Rp200 ribu per pil. "Pil tersebutlah yang membuat Afriyani mabuk," terang dia.
NUgroho juga berjanji akan menyelidiki tempat di mana Afriyani dan kawan-kawan mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi ini karena di tempat tersebut disinyalir menjadi peredaran narkoba cukup tinggi.
"Kami kembangkan nanti. Mereka beli di mana, mengonsumsi di mana. Nanti akan dilakukan penyelidikan lanjutan. Penjualnya juga akan kita cari tentunya," jelasnya.
Nugroho mengatakan, setelah pesta inex di tempat hiburan malam tersebut, Afriyani dan teman-temanya meninggalkan kawasan Hayam Wuruk pada Minggu pagi menuju kawasan Kemang. Mereka memilih Jalan Ridwan Rais hingga akhirnya insiden maut tersebut terjadi. (wbs)
Direktur Reserse Narkotik dan Obat-obatan (Resnarkoba) Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji mengatakan, ekstasi yang dibeli oleh sopir dan penumpang Xenia maut memiliki kualitas jelek. Hal itu bisa dilihat dari adanya kandungan methamphetamine dalam ekstasi tersebut.
"Kalau kualitas super itu sepenuhnya amphetamine. Itu yang bagus," kata Nugroho di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Nugroho mengatakan, pengemudi Xenia, Afriyani Susanti bersama tiga orang rekannya sempat mengonsumsi inex sebelum insiden maut yang menewaskan sembilan orang itu.
Dari pengakuan Afriyani dan ketiga temannya, mereka patungan membeli dua pil inex di klub malam Stadium Club, yang terletak di Jalan Hayam Wuruk 111, Blok FF-JJ, Jakarta Barat.
"Mereka membeli pil ekstasi di diskotek Stadium. Mereka berempat membeli ekstasi secara patungan. Masing-masing menelan setengah pil," ucapnya.
Dari pengakuan mereka, lanjut Nugroho, harga satu pil inex senilai Rp200 ribu per pil. "Pil tersebutlah yang membuat Afriyani mabuk," terang dia.
NUgroho juga berjanji akan menyelidiki tempat di mana Afriyani dan kawan-kawan mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi ini karena di tempat tersebut disinyalir menjadi peredaran narkoba cukup tinggi.
"Kami kembangkan nanti. Mereka beli di mana, mengonsumsi di mana. Nanti akan dilakukan penyelidikan lanjutan. Penjualnya juga akan kita cari tentunya," jelasnya.
Nugroho mengatakan, setelah pesta inex di tempat hiburan malam tersebut, Afriyani dan teman-temanya meninggalkan kawasan Hayam Wuruk pada Minggu pagi menuju kawasan Kemang. Mereka memilih Jalan Ridwan Rais hingga akhirnya insiden maut tersebut terjadi. (wbs)
()