Laptop pun ditukar dengan keramik

Jum'at, 20 Januari 2012 - 08:41 WIB
Laptop pun ditukar dengan keramik
Laptop pun ditukar dengan keramik
A A A
Sindonews.com-Beragam cara dilakukan pelaku pencurian untuk memuluskan aksinya seperti yang dilakukan AM,33, dan RI,34,spesialis pencurian laptop di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Mereka berdua menggunakan keramik yang dibungkus lakban dalam menjalankan aksinya. Modusnya mereka berpura-pura sebagai calon penumpang bus Primajasa jurusan Bandung– Bandara Soekarno- Hatta.

Saat perjalanan, tersangka AM dan RI mengamati penumpang yang sedang tertidur lelap karena perjalanan jauh. “Kesempatan itu kemudian dimanfaatkan pelaku untuk mengambil laptop penumpang yang disimpan di dalam bagasi atas,” kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Reynhard Silitonga, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2012.

Namun, sebelum mengambil laptop tersebut pelaku telah mempersiapkan keramik yang dibungkus lakban yang menyerupai laptop sehingga tidak mengundang kecurigaan korban.

Saat mau turun dari bus, korban menyadari kalau laptopnya sudah berubah menjadi keramik. “Menurut pengakuan para tersangka, sudah lima kali melakukan aksi pencurian laptop di dalam bus,” ucapnya.

Kedua pelaku kini sudah diamankan petugas. Dari tangan kedua tersangka, polisi menyita barang bukti hasil curian berupa laptop dan keramik yang dibungkus lakban menyerupai laptop.

Kasat Reskrim Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kompol Roberto mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan korban ke Polres Bandara Soekarno-Hatta. Petugas langsung meluncur ke lokasi dan memeriksa satu persatu para penumpang. “Hasil penggeledahan petugas kami menemukan laptop di tas AM dan RI,” katanya.

Sementara AM, warga Bandung, mengaku terpaksa melakukan aksi pencurian itu karena kebutuhan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. “Satu unit laptop saya jual antara Rp1,8 juta sampai Rp2 juta,”ujarnya.

Di bagian lain, Amsar, 31, petugas keamanan PT Merapi, menjadi korban penembakan saat mengejar kawanan pencuri sepeda motor di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, Kamis 19 Januari 2012 siang.

Kejadian itu bermula ketika salah satu anggota komplotan itu terjatuh dan tiba-tiba mencabut senjata lalu menembak korban. Syahro, 27, saksi mata, mengira suara letusan berasal dari ban pecah karena ada tiga motor yang terjatuh.

Namun, selang beberapa saat kemudian Syahro melihat ada lelaki yang menggunakan seragam sekuriti tergeletak. “Saya sadar kalau itu suara tembakan waktu pelaku teriak ‘mampus loh’dan dua motor langsung pergi,” katanya.

Sebelum tertembak, Syahro melihat korban sedang mengejar empat pelaku. Namun, saat mereka terjatuh tiba-tiba salah satu pelaku langsung mencabut senjata dan langsung menembak korban.

Warga kemudian melarikan korban ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.Peluru mengenai pinggang sebelah kirinya. “ Dua orang yang nembak naik motor Honda Beat, dan dua lagi naik motor Honda Supra merah dan menggunakan helm tertutup,” ujarnya.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Ardi menegaskan, korban merupakan petugas keamanan PT Merapi di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan .Saat ini kondisi korban masih kritis.

Sejauh ini pihaknya masih menyelidiki motif penembakan itu, apakah benar-benar dipicu aksi pencurian motor atau kejahatan lainnya. “Berdasarkan keterangan saksi, pelaku ada empat orang,”katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5338 seconds (0.1#10.140)